AdaKami.id – TemanKami pasti tahu! Ada film menarik di Netflix yang cukup relatable dengan kehidupan sehari-hari kita. Judulnya, “Pay Later”. Sedikit gambaran tentang series ini, Pay Later bercerita tentang seorang wanita muda bernama Tika yang terjebak dalam masalah utang pay later dan fintech lending. Mimpi Tika menjadi influencer harus terganjal oleh kebiasaannya berbelanja secara impulsif yang pada akhirnya menyebabkan dia kehilangan pekerjaan. Di tengah krisis finansial yang dialaminya, Tika harus berjuang melunasi utang sambil menghadapi tekanan dari berbagai sisi, termasuk kehidupan asmara yang rumit dan lingkungan sosialnya.
Tidak hanya relate dengan kehidupan sehari-hari, series ini menjadi lebih menarik karena memberikan pesan moral kuat terkait pengelolaan uang dan bahaya utang yang tidak terkendali. Berikut beberapa pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari series ini:
1. Pentingnya Memahami Kemampuan Finansial
Salah satu pesan utama dalam series “Pay Later” adalah pentingnya memahami kemampuan finansial pribadi. Tika sering kali membeli barang-barang mahal yang tidak sesuai pendapatan yang ia hasilkan. Semua ia lakukan demi memperkuat kontennya sebagai calon influencer. Alih-alih menabung atau mengelola pengeluaran dengan bijak, Tika memanfaatkan fasilitas pay later dan fintech lending untuk memenuhi keinginannya. Hal ini menjadi pengingat penting bagi kita agar membiasakan hidup sesuai kemampuan finansial yang dimiliki dan tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif hanya demi gengsi atau pencitraan.
2. Pengelolaan Utang yang Bijak
Kemudahan yang ditawarkan oleh fitur pay later atau fintech lending memang sering menggoda kita untuk menggunakannya. Banyak orang merasa bisa mendapatkan barang atau layanan dengan cepat tanpa perlu membayar langsung. Namun, TemanKami perlu ingat bahwa fasilitas ini pada dasarnya adalah utang atau pinjaman yang harus dikembalikan atau dilunasi di kemudian hari. Series “Pay Later” mengajarkan kita bahwa fasilitas keuangan ini harus dimanfaatkan dengan bijaksana. Menggunakannya tanpa perencanaan dan tanpa memahami konsekuensinya bisa menyebabkan kondisi keuangan TemanKami memburuk
3. Perencanaan Keuangan adalah Kunci
Dalam series ini, kita bisa melihat bahwa Tika kurang memiliki kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan. Dia tidak mencatat pemasukan dan pengeluarannya dengan baik sehingga sulit baginya melacak pengelolaan uang yang benar. Siapa dari TemanKami yang merasa relate dengan kebiasaan Tika? Jangan, ya, Dek, ya, TemanKami! Hihi. Merencanakan keuangan, mulai dari mencatat pengeluaran hingga menyisihkan dana darurat, adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keuangan. Tanpa perencanaan dan pengelolaan utang yang baik, utang yang seharusnya membantu kesulitanmu dapat berbalik menjadi beban keuangan yang terus bertambah.
4. Dampak Emosional dari Masalah Keuangan
Hal menarik lainnya dari series “Pay Later” adalah bagaimana utang memengaruhi kondisi emosional Tika. Rasa stres akibat utang yang menumpuk tidak hanya berdampak pada kesehatan mentalnya, tetapi juga merusak hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Tekanan yang dirasakan akibat kondisi keuangan yang buruk menunjukkan bahwa masalah keuangan tidak hanya memengaruhi aspek material, tetapi juga kesejahteraan emosional dan sosial seseorang. Melalui hal ini, TemanKami perlu belajar bahwa kesehatan keuangan dan emosional kamu saling berhubungan erat.
5. Utang sebagai Risiko Finansial
Utang dapat menjadi alat yang bermanfaat, jika digunakan dengan benar. Namun, utang dapat pula menjadi beban besar, jika dikelola dengan buruk. Dalam series “Pay Later”, Tika belajar bahwa utang bisa menjadi jebakan yang berat, jika tidak diantisipasi dengan baik. Untuk itu, penting untuk kita memahami bahwa setiap utang memiliki risiko, TemanKami. Sebelum memutuskan berutang, kita harus mempertimbangkan apakah kita mampu mengembalikan utang tersebut. Apabila TemanKami berutang untuk modal bisnis atau usaha sendiri, kamu harus membuat rencana alternatif, jika ternyata pemasukan yang dihasilkan tidak sesuai rencana awal.
Dengan adanya series Pay Later, TemanKami bisa belajar bahwa berutang bukanlah hal yang salah. Hanya saja, TemanKami perlu terus mengingat bahwa memahami produk keuangan, risiko, dan konsekuensinya yang harus ditanggung sebelum berutang merupakan hal yang sangat penting. Selain itu, TemanKami juga perlu memastikan bahwa kamu telah menghitung kebutuhan dengan baik serta memiliki perencanaan keuangan yang matang sebelum berutang. Bagi TemanKami yang baru mulai membuat perencanaan keuangan, kamu bisa lihat tipsnya di sini, ya!