AdaKami.id – TemanKami, menjadi anak pertama memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan adik-adiknya. Sebagai anak tertua, orang tua kerap mengharapkan anak sulungnya menjadi teladan sekaligus bertanggung jawab atas kehidupan adik-adiknya.

Tanggung jawab semacam ini terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi anak pertama, padahal peran ini bukan kewajiban mutlak yang harus mereka pikul. Tentu kita harus terus mengingat bahwa mereka juga seorang anak yang sama dengan adik-adiknya. Di samping itu, stereotype seorang anak pertama sudah terlanjur berkembang dan melekat dalam pandangan masyarakat sampai saat ini.

Lantas, apa saja yang sebenarnya menjadi tanggungan bagi anak pertama? Yuk, simak curhatan anak pertama sampai selesai, TemanKami!😉

Tanggung Jawab Anak Pertama

TemanKami, tidak semua anak pertama memiliki tanggung jawab seperti di bawah ini. Namun, banyak di antara mereka yang kerap merasakannya. Untuk itu, kita cari tahu di sini, yuk! Kalau kamu adalah anak pertama, apakah kamu juga merasakannya?

1. Menanggung Harapan Besar Keluarga

Sebagai anak pertama dalam keluarga, kita sering kali merasa bahwa orang tua menaruh harapan besar pada perjalanan hidup yang akan kita tempuh. Mulai dari urusan pendidikan, karier, hingga kebiasaan-kebiasaan kecil dalam sehari-hari agar bisa dicontoh oleh adik-adiknya. Anak pertama seakan mendapatkan mandat utama untuk mewujudkan berbagai impian yang diinginkan oleh orang tua.

2. Pengganti Orang Tua

Selain menjadi panutan, anak pertama sering diminta untuk membantu orang tua dalam menjaga dan mendidik adik-adiknya. Hal ini terjadi bahkan ketika usia mereka terbilang kecil. Ketika orang tua sudah tiada, peran anak pertama pun bisa berubah menjadi sosok pengganti orang tua bagi adik-adiknya, termasuk dalam hal finansial. 

Mereka akan merasa bertanggung jawab untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga, baik untuk pendidikan maupun kebutuhan sehari-hari. Inilah yang membuat anak pertama harus siap, tidak hanya secara emosional, tetapi juga secara finansial. Tentunya, hal ini bertujuan untuk mengambil tanggung jawab besar tersebut. Sampai sini, apakah kamu yang anak pertama sudah semakin relate, TemanKami?

3. Diharapkan Memiliki Manajemen Finansial yang Baik

Tidak jarang anak pertama menghadapi tantangan finansial yang mungkin saja tidak dirasakan oleh adik-adiknya. Biasanya, anak pertama lahir saat kondisi keuangan orang tua masih terbatas. Akibatnya, kesempatan untuk menikmati berbagai pengalaman di masa kecil bisa jadi lebih terbatas.

Situasinya berbeda ketika anak kedua, ketiga, atau berikutnya lahir karena pada saat itu orang tua mungkin sudah lebih mapan secara finansial. Dengan kondisi yang lebih baik, adik-adiknya sering mendapatkan lebih banyak fasilitas dan kesempatan menikmati berbagai pengalaman yang mungkin tidak bisa dirasakan oleh anak pertama.

Apa yang Harus Dilakukan oleh Anak Pertama?

Untuk menghadapi tantangan ini, anak pertama bisa mengambil langkah-langkah bijak agar tetap bisa menjalani perannya dengan seimbang dan tidak merasa terbebani secara berlebihan, lho, TemanKami. Nah, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan. 

1. Fokus pada Pengembangan Diri  

Anak pertama bisa mengalihkan perhatian pada pengembangan diri, baik secara akademis, emosional, maupun keterampilan. Dengan menambah pengetahuan dan pengalaman, kamu bisa mendapatkan bekal yang berguna untuk mencapai kemandirian finansial dan menjalani hidup yang lebih stabil.

2. Belajar Mengelola Keuangan sejak Dini  

Keterbatasan yang dihadapi saat kecil bisa menjadi motivasi bagi anak pertama untuk belajar mengatur keuangan lebih baik. Mengelola anggaran, menabung, dan merencanakan masa depan akan membantu kamu sebagai anak pertama membangun stabilitas keuangan yang diinginkan, sekaligus menjadi contoh baik bagi adik-adik. Nah, kamu bisa cari tahu di sini tentang, bagaimana cara mengelola keuangan yang baik.

3. Membangun Hubungan yang Kuat dengan Orang Tua  

Sering kali, harapan dan ekspektasi orang tua pada anak pertama bisa terasa berat. Komunikasi yang terbuka akan membantu kamu menjelaskan apa yang kamu rasakan dan mendiskusikan batasan tanggung jawab yang bisa kamu ambil. Hal ini  juga dapat membantu orang tua lebih memahami posisimu sehingga tanggung jawab yang diberikan  tidak terasa terlalu berat.

4. Memupuk Dukungan dengan Adik-Adik  

Selain membangun hubungan dengan orang tua, menjalin kedekatan dengan adik-adik juga bisa meringankan tanggung jawabmu sebagai anak pertama. Ketika hubungan kakak-adik terjalin dengan baik, adik-adik pun bisa saling mendukung dan tanggung jawab tidak selalu terpusat pada anak pertama. Dengan membangun kedekatan, kamu bisa membantu mendidik adik-adik tanpa merasa harus selalu berkorban.

5. Merencanakan Masa Depan Secara Mandiri  

Anak pertama sering dihadapkan pada peran besar dalam keluarga, tetapi bukan berarti mereka tidak boleh memprioritaskan masa depannya sendiri. Kamu tetap perlu menetapkan tujuan pribadi, merancang rencana karier, dan mencari peluang yang bisa memberikan stabilitas bagi dirimu sendiri. Dengan cara ini, kamu bisa menemukan keseimbangan antara memenuhi tanggung jawab keluarga dan mewujudkan impianmu.

Setelah membaca penjelasan di atas, bagaimana perasaanmu sebagai anak pertama, TemanKami? Semoga segala perjuangan yang kamu rasakan bisa tervalidasi dengan adanya uraian di atas, ya! Apabila kamu bukan anak pertama, kini saatnya memeluk kakak pertamamu untuk membantu meringankan bebannya💚.