TemanKami, memulai bisnis skincare bisa menjadi langkah cerdas di tengah pesatnya pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia. Industri ini terus berkembang, bahkan menurut data Statista sebagaimana yang dihimpun indonesia.go.id, pendapatan dari sektor kosmetik diproyeksikan tumbuh hingga 48% dalam periode 2021–2024, dari USD1,31 miliar menjadi USD1,94 miliar. Pertumbuhan ini diprediksi berlanjut hingga 2028 dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,35% per tahun.
Tak hanya pertumbuhan pendapatan, jumlah pelaku usaha di industri ini juga meningkat pesat. Data BPOM mencatat jumlah pelaku usaha kosmetik bertambah dari 819 pada 2021 menjadi 1.039 pada akhir 2023.
Pada 2024, tercatat lebih dari 1.500 unit usaha kosmetik, termasuk skincare, yang tersebar di berbagai daerah. Peningkatan ini didorong tren positif, seperti kesadaran masyarakat akan perawatan kulit, minat terhadap produk berbahan alami, dan kemudahan akses melalui platform e-commerce.
Dengan potensi yang besar ini, banyak peluang menanti bagi kamu yang ingin memulai bisnis skincare. Mulailah dengan memahami langkah-langkah yang tepat untuk membangun bisnis yang sukses. Yuk, simak pembahasan lengkapnya di artikel ini, TemanKami!
1. Menentukan Produk Skincare yang Ingin Dijual
Langkah awal untuk memulai bisnis skincare adalah menentukan ide produk yang relevan dengan kebutuhan pasar. Ide ini dapat berangkat dari masalah yang sering dialami konsumen, seperti produk yang tidak cocok untuk jenis kulit tertentu, harga yang terlalu mahal, sulitnya menemukan produk berkualitas, atau kandungan bahan yang tidak aman.
Misalnya, jika banyak konsumen merasa sulit menemukan produk alami untuk kulit sensitif, kamu bisa menciptakan produk dengan bahan ramah lingkungan dan aman digunakan. Selain itu, mengikuti tren skincare yang sedang berkembang, seperti penggunaan bahan-bahan inovatif seperti jamur tremella sebagai pengganti asam hialuronat, dapat meningkatkan daya tarik produk kamu.
Jangan lupa untuk menentukan target pasar. Apabila produk ditujukan untuk kulit sensitif, maka targetnya adalah individu dengan permasalahan kulit yang sama. Dengan memahami kebutuhan mereka, produk kamu memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar.
2. Menyusun Perhitungan Bujet
Perhitungan anggaran adalah fondasi dari bisnis yang sehat. Susunlah rincian pemasukan dan pengeluaran agar arus kas tetap stabil. Beberapa komponen penting dalam budgeting meliputi:
- Pemasukan bulanan atau expected income, seperti penjualan produk atau pendapatan tambahan,
- Biaya tetap (fixed cost), seperti sewa tempat, gaji karyawan, atau biaya langganan software,
- Biaya variabel (variable cost), seperti pembelian bahan baku, pengemasan, atau biaya promosi.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, kamu dapat mengelola sumber daya secara efisien dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
3. Merencanakan Modal yang Dibutuhkan
Modal tidak hanya berupa uang, tetapi juga mencakup tenaga, waktu, dan relasi bisnis. Beberapa opsi untuk mendapatkan modal meliputi:
- Menggunakan tabungan pribadi;
- Meminjam dana dari keluarga, bank, atau lembaga keuangan;
- Menarik perhatian investor melalui proposal bisnis yang solid;
- Mengajukan dana bantuan pemerintah atau menjual aset yang tidak terpakai.
Selain modal materi, pastikan kamu memiliki kemampuan untuk mengelola bisnis dengan baik. Siapkan strategi yang matang agar modal yang digunakan memberikan hasil yang maksimal.
4. Menciptakan Merek Dagang
Merek dagang adalah elemen penting dalam membangun identitas bisnis skincare. Nama merek yang ideal harus sederhana, tidak lebih dari tiga suku kata, mudah diingat, dan memiliki makna positif.
Desain produk juga menjadi kunci. Misalnya, gunakan kemasan yang ramah lingkungan dan menarik secara visual untuk menonjolkan nilai produk. Inspirasi bisa datang dari merek-merek lokal dan internasional yang sukses, memiliki identitas unik, serta selaras dengan target pasar mereka.
5. Mengadakan Riset
Riset adalah langkah penting sebelum meluncurkan produk. Pelajari tren terkini di dunia skincare, seperti skin cycling atau penggunaan bahan alami yang sedang populer. Selain itu, analisis kompetitor untuk memahami kelebihan dan kekurangan mereka.
Riset ini membantu kamu mengenal lebih dalam kebutuhan konsumen dan cara memenuhi ekspektasi mereka. Dengan informasi yang lengkap, kamu dapat menciptakan produk yang lebih kompetitif.
6. Produksi Produk
Proses produksi harus memprioritaskan kualitas dan keamanan. Pilih bahan baku yang sesuai standar BPOM dan pastikan setiap tahap produksi mengikuti prosedur yang ketat. Kamu dapat memproduksi sendiri, jika memiliki fasilitasnya atau bekerja sama dengan maklon untuk meminimalkan risiko.
Sebelum produk dipasarkan, uji coba terlebih dahulu untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Jangan lupa untuk mengurus sertifikasi dan izin edar agar produk kamu terpercaya di mata konsumen, ya, TemanKami!
7. Menyiapkan Kanal Penjualan
Kanal penjualan yang efektif memudahkan konsumen untuk membeli produk kamu. Selain toko fisik, manfaatkan platform digital seperti marketplace, media sosial, dan website resmi.
Optimalkan strategi pemasaran digital dengan konten yang menarik, ulasan konsumen, dan promosi khusus. Pastikan semua kanal penjualan saling terintegrasi agar pelanggan dapat berbelanja dengan mudah dan nyaman. Dengan cara ini, bisnis skincare kamu memiliki peluang besar untuk sukses.Apabila TemanKami ingin tahu lebih lanjut tentang informasi yang disediakan AdaKami, kunjungi tautan berikut untuk informasi tambahan.