Utang merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kondisi keuangan banyak orang. Seringkali, utang dipandang buruk oleh sebagian besar orang. Pasalnya saat seseorang berutang, Ia menambah beban keuangan yang perlu ditanggung serta berpotensi merusak reputasi keuangan. Namun, TemanKami perlu tahu bahwa tidak semua utang itu buruk loh! Hal itu bergantung pada tujuan berutang serta cara mengelolanya. Berdasarkan tujuannya, utang dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Utang Konsumtif
    Utang konsumtif merupakan pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembelian barang-barang konsumsi seperti membeli pakaian, gawai, liburan, kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan atau sebagai dana darurat. Sayangnya, utang jenis ini tidak meningkatkan nilai aset atau menghasilkan pengembalian investasi. Utang konsumtif apabila tidak diperhitungkan berpotensi mengakibatkan penumpukan utang yang tidak terkendali Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan konsekuensi jika tidak mampu melunasinya dan berpotensi menyulitkan tujuan keuangan jangka panjang, seperti memiliki rumah atau mempersiapkan masa pensiun. Tetapi, selama kamu bijak dalam mengelola keuangan serta berkomitmen untuk membayar kewajibannya, tentu tidak ada masalah dalam hal berutang konsumtif.
  2. Utang Produktif
    Berbeda dengan utang konsumtif, utang produktif merupakan pinjaman yang digunakan untuk tujuan yang dapat membantumu mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Utang produktif biasanya digunakan untuk pendidikan, mengembangkan keterampilan, atau memulai bisnis. Seperti mengikuti kursus, membeli laptop baru untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, dan sebagainya. Dalam konteks ini, utang dianggap sebagai alat untuk mencapai pertumbuhan dan tujuan keuangan jangka panjang. Utang produktif dapat membuka peluang dan membantu kamu memperoleh keterampilan, pendidikan, atau meningkatkan potensi pendapatan kamu. Meskipun begitu, penting bagi kamu untuk mengelola utang dan keuangan dengan baik.

Berikut tips AdaKami untuk mengelola utang yang dapat kamu terapkan:

  1. Pertimbangkan dengan cermat apakah kamu benar-benar perlu mengajukan pinjaman atau adakah alternatif lain yang dapat membantu mencapai tujuan tanpa berutang, sehingga kamu dapat mencapai tujuanmu tanpa menambah beban keuanganmu.
  2. Buat perencanaan anggaran yang realistis untuk membantu mengelola pendapatan dan pengeluaran kamu. Tentukan seberapa banyak yang dapat kamu alokasikan untuk pembayaran utang setiap bulan.
  3. Teliti dan bandingkan suku bunga, persyaratan, dan reputasi pemberi pinjaman sebelum mengambil pinjaman.
  4. Bertanggung jawab atas pinjaman yang telah diajukan dengan membayar cicilanmu tepat waktu, agar terhindar dari denda dan bunga tambahan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utang konsumtif dan utang produktif ada pada penggunaan dan konsekuensinya. Namun kamu perlu ingat bahwa apa pun jenis utang yang kamu miliki, kamu perlu mengelolanya dengan bijak. Kamu bisa mulai menerapkan tips mengelola utang di atas, agar dapat mempertahankan kondisi keuanganmu tetap stabil dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang yang sehat. Yuk, jadi Generasi Bijak Finansial bersama AdaKami dengan mulai mengelola utang dengan bijak!

Sumber:
Finansialku. (2022, October 14). Infografis: Utang Konsumtif dan Utang Produktif. Finansialku. Retrieved July 7, 2023, from https://www.finansialku.com/utang-konsumtif-dan-utang-produktif/
Kompas.com. (2023, May 16). 4 Tips agar Terhindar dari Utang Konsumtif Halaman all – Kompas.com. Kompas Money. Retrieved July 7, 2023, from https://money.kompas.com/read/2023/05/16/154000326/4-tips-agar-terhindar-dari-utang-konsumtif-?page=all