Pinjaman bunga rendah bisa menjadi solusi pada saat membutuhkan pendanaan. Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat mencari alternatif pinjaman bunga rendah, TemanKami.

 Fintech lending bisa menjadi salah satu solusi praktis dan cepat pada saat membutuhkan pendanaan. Dengan kemudahan akses melalui gadget dan internet, kamu bisa mengajukan pinjaman dengan proses verifikasi yang mudah. 

Untuk bisa memanfaatkan pendanaan dari fintech lending secara maksimal dan menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang memberikan iming-iming pinjaman bunga rendah tetapi rawan akan tindak penipuan, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami. 

Berikut, sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan pinjaman bunga rendah untuk menghindari potensi tindakan fraud oleh  oknum nakal dan pinjol ilegal sebagaimana yang dikutip dari afpi.or.id.

1. Pastikan Platform Terdaftar di OJK

Sebelum mengajukan pinjaman bunga rendah, penting banget untuk memastikan platform yang kamu pilih sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kenapa hal ini penting? Karena saat memilih platform yang berizin, kamu bisa merasa lebih aman. 

Platform yang berizin sudah menjalani verifikasi dan berada di bawah pengawasan OJK. Itu berarti transaksi dan data pribadimu lebih terlindungi dari potensi penipuan. 

Jangan hanya tergiur dengan tawaran bunga rendah atau proses yang cepat, ya! Cek legalitas platform tersebut lewat telepon OJK di nomor 157 atau kunjungi situs web OJK untuk memastikan apakah platform itu sah atau tidak. 

Hal ini akan meminimalkan risiko kamu berurusan dengan pinjaman online ilegal yang dapat menambah beban finansialmu di masa depan.

2. Agar Lancar, Besaran Cicilan Mesti 30% dari Penghasilan

Selain memastikan platform pendanaan yang akan kamu manfaatkan telah berizin dan diawasi OJK, penting bagi TemanKami untuk memastikan bahwa total cicilan pinjamanmu tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Pinjaman memang bisa menjadi solusi kebutuhan finansialmu, tetapi harus diingat bahwa pinjaman adalah kewajiban yang harus dilunasi. 

Jika cicilanmu lebih dari 30%, kamu berpotensi mengalami kesulitan mengatur keuangan. Sebelum meminjam, pikirkan dengan matang: berapa dana yang benar-benar kamu butuhkan, dan apakah kamu mampu mengembalikannya tanpa membebani keuangan bulananmu. 

Peminjam yang bijak tidak hanya meminjam untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga memastikan kemampuan membayar demi kenyamanan keuangan di masa mendatang.

3. Jika Ada Tunggakan, Lunasi Lebih Dulu

Punya pinjaman sebelumnya yang belum lunas? Untuk memastikan total cicilan bulanan yang kamu bayar tidak melebihi kemampuan, ada baiknya TemanKami melunasi dulu semua tunggakan yang ada, sebelum mengajukan pinjaman baru. Mengajukan pinjaman baru saat masih memiliki tanggungan cicilan dari pinjaman sebelumnya berpotensi memengaruhi arus keuanganmu, lho TemanKami. Khususnya jika total cicilan yang harus kamu bayar setelah mengajukan pinjaman baru melebihi kemampuan bayarmu kelak. Selain itu, Tunggakan yang masih ada saat ini juga bisa memengaruhi skor kreditmu yang berpotensi membuat pinjaman barumu ditolak.

Ingat, pinjaman yang belum lunas bisa membuat proses pengajuan pinjaman baru menjadi lebih sulit. Jadi, pastikan untuk melunasi segala utang sebelumnya agar pengajuan pinjaman baru bisa berjalan lancar dan tanpa hambatan.

4. Hindari Ajukan Pinjaman untuk Lunasi Pinjaman Berjalan

Sebaiknya, hindari ajukan pinjaman baru hanya untuk menutupi pinjaman lama. Ini justru akan memperburuk kondisi keuanganmu dan membuatmu terjebak dalam lingkaran utang. 

Jangan terjebak dalam jebakan “gali lubang tutup lubang”, di mana satu utang baru digunakan untuk membayar utang lama. 

Hal ini bisa membuat masalah keuangan semakin parah. Sebagai gantinya, buatlah skema pembayaran yang jelas dan pastikan untuk tetap fokus pada pelunasan utang yang ada sebelum meminjam dana lagi. Kamu juga bisa melihat kembali pos-pos pengeluaranmu. Siapa tahu ada bagian tertentu yang bisa dihemat untuk memperlancar pelunasan pinjaman yang sedang berjalan.

5. Ketahui Bunga dan Denda Sebelum Pengajuan

Meskipun pinjaman bunga rendah terdengar menggiurkan, tetap ada hal-hal yang perlu kamu cermati, seperti  denda keterlambatan yang mungkin dikenakan. Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan kamu sudah memahami semua biaya yang akan dibebankan. 

Bandingkan beberapa opsi pinjaman dari platform yang terdaftar di OJK agar kamu bisa mendapatkan penawaran terbaik dan menghindari kejutan di tengah jalan. Jangan ragu untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas agar kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak.

6. Pahami Kontrak Perjanjian

Jangan buru-buru menandatangani kontrak, TemanKami! Bacalah dengan teliti semua syarat dan ketentuan yang ada. Setiap poin dalam kontrak, seperti suku bunga, biaya tambahan, dan jadwal pembayaran, harus dipahami dengan baik. 

Pahami hak dan kewajibanmu sebagai peminjam, serta konsekuensi yang mungkin timbul jika kamu gagal memenuhi kewajiban. Jangan ragu untuk bertanya jika ada bagian dari kontrak yang tidak kamu pahami. Membaca dan memahami kontrak adalah langkah penting untuk menghindari masalah di masa depan.

Inovasi AdaKami dalam Manfaatkan Big Data untuk Persetujuan Pengajuan

AdaKami terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah proses profiling terhadap nasabah yang mengajukan pinjaman atau yang dikenal dengan proses electronic-Know Your Customer (e-KYC). Hal inilah yang memungkinkan pinjaman kamu bisa cair dengan cepat, bahkan dalam hitungan menit, jika seluruh syarat yang dibutuhkan telah kamu penuhi. Penerapan teknologi ini bisa menjadi kunci dalam mengatasi kesenjangan kredit di Indonesia serta mempercepat inklusi keuangan di seluruh negeri. 

Dengan big data yang didukung AI, AdaKami menawarkan solusi bagi mereka yang tidak memiliki rekam jejak kredit formal atau belum pernah mengakses layanan pinjaman.

World Bank mencatat ada sekitar 95 juta orang di Indonesiayang belum terlayani oleh penyedia jasa keuangan konvensional. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka belum memiliki history kredit yang menjadi salah satu persyaratan penting.  Hadirnya teknologi big data memungkinkan AdaKami mencari alternatif data dengan kualitas yang sama untuk kebutuhan penilaian kelayakan kredit calon peminjam dengan lebih akurat meskipun tidak ada data dari biro kredit. 

Dengan memanfaatkan data alternatif, AdaKami bisa melihat pola perilaku dan kebiasaan yang memberikan gambaran lebih jelas tentang kemampuan peminjam dalam membayar kembali pinjaman mereka. Teknologi ini membuka akses keuangan bagi lebih banyak orang, termasuk mereka yang sebelumnya kesulitan memperoleh layanan keuangan penyelenggara jasa keuangan konvensional.

Lebih dari itu, AdaKami juga menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan keamanan dan mencegah penipuan. Menggunakan deteksi penipuan berbasis gambar, seperti mengidentifikasi manipulasi foto kartu identitas dengan AI, AdaKami menjaga integritas data dan memastikan hanya orang yang sah yang bisa mengakses layanan kredit. 

Semua data yang digunakan dilindungi dengan sangat ketat dan AdaKami berkomitmen untuk mematuhi regulasi yang berlaku untuk melindungi privasi setiap nasabah.

Dengan tingginya penetrasi internet dan penggunaan smartphone di Indonesia, teknologi big data dan AI juga mempermudah proses pinjaman, menjadikannya lebih efisien, transparan,  dapat diakses oleh lebih banyak orang dan tetap aman . 

Inovasi ini memungkinkan penyelenggara layanan keuangan, khususnya fintech lending, seperti AdaKami untuk menjembatani kesenjangan akses keuangan, terutama di daerah yang belum terjangkau lembaga keuangan tradisional.

Dengan teknologi yang canggih ini, AdaKami tak hanya meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. 

Ini adalah langkah besar menuju tercapainya inklusi keuangan yang sesungguhnya di Indonesia dengan memastikan bahwa lebih banyak orang dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi ini.Jika TemanKami ingin tahu lebih lanjut tentang informasi yang disediakan AdaKami, kunjungi tautan berikut untuk informasi tambahan.