AdaKami.id- Sebagai salah satu fintech P2P lending di Indonesia, AdaKami konsisten dalam memberikan edukasi mengenai literasi keuangan, salah satunya pada momen AdaKami beserta AFPI dan OJK berkunjung ke Indonesia Timur, Labuan Bajo. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen AdaKami terlibat secara aktif dalam mendukung peraturan pemerintah/OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan terutama di kawasan timur Indonesia. Kegiatan edukasi literasi finansial tersebut diadakan di Politeknik El Bajo Commodus, Labuan Bajo. Edukasi fokus membahas seputar perkembangan industri P2P Lending di Indonesia serta sosialisasi generasi bijak finansial oleh AdaKami.
Acara yang dihadiri langsung oleh Tris Yulianta (Direktur Pengawasan Fintech Teknologi (DPFT) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)), Kuseryansyah (Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)), dan Dino Vega (CEO AdaKami) juga dihadiri oleh beberapa fintech P2P lending lainnya. Sebagai perwakilan OJK, Tris Yulianta memberikan edukasi mengenai gambaran Fintech P2P lending di Indonesia secara umum.
“Pertumbuhan industri fintech yang semakin meningkat sepatutnya didukung dengan layanan keuangan digital yang lebih cepat serta lebih transparan sehingga diharapkan ada lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan P2P lending secara bijak untuk ekonomi yang semakin bertumbuh khususnya di wilayah Indonesia Timur,” ujar Tris Yulianta dalam sambutannya.
Sedangkan sebagai perwakilan AFPI, Kuseryansyah memberikan edukasi mengenai peran asosiasi di sektor fintech P2P lending. Menurut AFPI, peningkatan keuangan inklusi UMKM di wilayah Labuan Bajo perlu dilakukan dorongan dengan mengoptimalkan layanan financial technology agar tingkat inklusi keuangan meningkat.
“Dalam rangka peningkatan keuangan inklusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di wilayah Labuan Bajo perlu dilakukan dorongan terhadap berbagai pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mengoptimalkan layanan financial technology agar tingkat inklusi keuangan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah semakin meningkat. Langkah nyata upaya penetrasi yang serius kepada UMKM juga diwujudkan dengan kolaborasi kegiatan yang menggandeng mitra-mitra strategis, seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi dan pelaku dari UMKM itu sendiri, sebagaimana yang kita lakukan pada hari ini. OJK, AFPI, bersama-sama dengan penyelenggara fintech lending juga secara aktif melakukan kegiatan serupa, yang sebelumnya telah dilakukan pula di beberapa kota seperti: Makassar, Jakarta, Bali, Surabaya, Kupang, Yogyakarta, Malang, serta tidak menutup kemungkinan di kota-kota lain yang relevan,” ujar pihak AFPI dalam pernyataan resminya.
Berdasarkan kekhawatiran warga setempat saat menghadiri acara literasi edukasi tersebut, diketahui mereka lebih khawatir dengan keberadaan investasi bodong. Untuk itu, AdaKami menguatkan poin-poin literasi terkait keamanan dalam mengakses layanan keuangan digital pada masyarakat, agar dapat mewujudkan generasi bijak finansial.
Sebagai fintech P2P lending, AdaKami juga mengenalkan manfaat lewat edukasi kemudahan layanan P2P Lending. Hal itu disampaikan oleh Dino Vega. Ia menjelaskan jika industri keuangan digital terutama fintech peer to peer lending bisa menjadi solusi finansial bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat unbanked dan underserved.
“Kami memperkuat kontribusi dalam membangun industri teknologi finansial melalui keterlibatan dalam mengedukasi sekaligus mensosialisasikan keuangan digital secara lebih lengkap kepada masyarakat Indonesia Timur, yang diyakini mampu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional secara berkelanjutan,” ujar Pak Dino dalam pernyataan resmi.
“Lebih dari sebuah edukasi publik, dalam rangkaian acara ini, AdaKami juga meningkatkan kolaborasi dengan membuka peluang kepada berbagai pihak untuk saling membantu dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi yang lebih baik melalui keberadaan akses keuangan digital di wilayah Indonesia Timur,” tambah Pak Dino.
AdaKami, OJK, AFPI, dengan penyelenggara fintech lending lainnya terus bersama-sama menyebarkan edukasi dan sosialisasi terkait literasi finansial dan akan terus berjalan di kota lain seperti Makassar, Jakarta, Bali, Surabaya, Kupang, Yogyakarta, Malang, serta tidak menutup kemungkinan di kota-kota lain. Nah, kalau TemanKami sendiri bagaimana? Apakah TemanKami sudah mulai meningkatkan literasi keuangan juga?
(*)
By F