AdaKami.id – TemanKami, kamu pernah dengar tentang endorsement? Biasanya, istilah tersebut bermunculan di dunia digital, seperti social media. Endorsement merupakan strategi promosi di mana kamu “meminjam” pengaruh sosok terkenal, seperti influencer, artis, atau figur publik, untuk memperkenalkan produk atau jasa bisnismu ke audiens mereka.
Di era digital seperti sekarang ini, promosi lewat jasa endorsement semakin populer, terutama bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas jangkauan bisnisnya, TemanKami. Sebab, adanya bantuan figur publik atau influencer dapat membuat produk atau layananmu lebih cepat dikenal dan dipercaya oleh calon pelanggan.
Meskipun begitu, menggunakan jasa endorsement tidak bisa asal-asalan, lho! Kalau tidak dilakukan dengan strategi yang tepat, hasilnya bisa tidak maksimal dan hanya membuang-buang biaya. Oleh karena itu, buat TemanKami yang punya bisnis UMKM dan tertarik mencoba endorsement, penting sekali untuk tahu cara memilih influencer yang cocok, mengatur budget, hingga menyusun campaign yang efektif. Yuk, simak tips-tips berikut agar produkmu makin laris!
1. Pilih Influencer yang Sesuai Brand
Pastikan TemanKami memilih influencer yang audiensnya sesuai target pasar bisnismu. Misalnya, jika kamu jual produk kecantikan, temukanlah beauty influencer yang sering membahas skincare atau makeup. Dengan begitu, TemanKami bisa menjangkau orang-orang yang tertarik dengan kategori produk yang kamu tawarkan. Selain itu, pastikan influencer tersebut punya citra yang sejalan dengan nilai dan karakter brand-mu agar promosi terasa lebih otentik, ya, TemanKami!
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah engagement rate mereka, bukan sekadar jumlah likes atau views. Tahukah, TemanKami? Influencer yang punya audiens kecil, tetapi aktif berinteraksi di social media bisa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan influencer lain, lho!
Ketika kamu memilih influencer, cobalah perhatikan bagaimana cara mereka menyampaikan review atau promosi. Apakah cara mereka sudah sesuai kriteria produk atau jasamu? Apakah cara mereka sesuai tujuanmu? Karena sesungguhnya, influencer yang tepat akan membantu membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan calon pelangganmu.
2. Sesuaikan Budget dengan Skala Bisnis
Sebagai pelaku UMKM, TemanKami tidak perlu memaksakan diri untuk bekerja sama dengan influencer besar yang tarifnya bisa mencapai puluhan juta. Alternatifnya, kamu bisa memilih micro-influencer yang memiliki followers 10K–50K. Meskipun audiens mereka lebih kecil, bisa jadi engagement rate yang dimiliki lebih tinggi sehingga membuat promosi terasa lebih personal dan efektif. Selain itu, micro-influencer biasanyalebih sering berinteraksi dengan followers-nya. Tentu saja, hal ini bisa membuat pesan brand-mu tersampaikan lebih maksimal.
Jangan lupa membagi alokasi budget secara bijak. Apabila memungkinkan, buat strategi kombinasi dengan beberapa influencer sekaligus, seperti micro-influencer untuk jangkauan yang lebih luas dan nano-influencer (1K–10K followers) untuk engagement yang lebih spesifik. Dengan perencanaan budget yang matang, kamu tetap bisa mendapatkan hasil maksimal tanpa harus menguras kantong, TemanKami.
3. Buat Brief yang Jelas
Brief adalah kunci agar influencer memahami produkmu dan bisa menyampaikan pesan dengan tepat. Pastikan TemanKami menjelaskan detail tentang produk atau layanan yang ingin di-endorse dalam brief tersebut, seperti manfaat, keunggulan, dan cara penggunaannya. Selain itu, jelaskan juga tujuan campaign, apakah untuk meningkatkan brand awareness, penjualan, atau memperkenalkan produk baru. Informasi ini akan membantu influencer merancang konten yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Jangan lupa, sampaikan juga hal-hal teknis, seperti durasi campaign, platform yang digunakan, dan waktu publikasi konten, ya, TemanKami!
Meski begitu, kamu harus tetap memberikan kebebasan kepada influencer dalam menyampaikan pesan. Ingat, influencer punya gaya dan cara berkomunikasi yang sudah disukai oleh audiens mereka. Terlalu kaku atau mengatur terlalu detail justru bisa membuat promosi terasa tidak natural.
Berikan panduan yang cukup, seperti hashtag yang harus digunakan, CTA (call to action), atau poin-poin utama yang harus disampaikan, tetapi tetap percayakan kreativitas konten kepada mereka. Dengan kombinasi panduan yang jelas dan kebebasan kreatif, campaign endorsement akan terlihat lebih otentik dan efektif.
4. Pantau Hasil Campaign
Setelah campaign berjalan, jangan lupa untuk memantau hasilnya ya, TemanKami!! Langkah ini penting untuk mengevaluasi apakah kerja sama dengan influencer berhasil mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Gunakan metrik yang relevan, seperti jumlah likes, comments, shares, atau views pada konten yang diunggah influencer.
Apabila campaign bertujuan meningkatkan penjualan, cek apakah ada peningkatan transaksi atau traffic ke toko online-mu. Kamu juga bisa menggunakan kode promo khusus atau link tracking untuk memantau kontribusi langsung dari influencer terhadap penjualan.
Pantauan ini membantu TemanKami memahami pola dan preferensi audiens yang terlibat. Misalnya, kamu bisa melihat jenis konten apa yang paling menarik perhatian mereka atau waktu terbaik untuk publikasi. Dari data ini, kamu juga bisa menentukan strategi apa yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan untuk campaign berikutnya. Selain itu, evaluasi hasil campaign ini berguna untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan influencer yang memiliki performance bagus.
Demikian tips yang bisa TemanKami ikuti seputar endorsement untuk bisnis UMKM. Apabila kamu ingin mengetahui langkah-langkah digital marketing lainnya, kamu bisa membaca artikel AdaKami di sini, ya!