AdaKami.id– Pada Jumat (11/11/2022), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia selaku penyelenggara B20 menggelar acara B20 Investment Forum di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) I, Bali.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan KADIN Business & Investment Networking pada Sabtu (12/11/2022) di Museum Pasifika, Bali.
Kedua acara tersebut merupakan salah satu rangkaian dari sideline event dari B20 Summit yang bertujuan mendorong pemulihan global pasca pandemic Covid-19.
Kegiatan B20 Investment Forum terdiri dari investment forum, memorandum of Understanding (MoU) Signings, dan B2B Business Matchmaking Meeting.
Sejauh ini B20 Investment Forum berhasil menjajaki peluang investasi dengan 18 perusahaan dari 11 negara dan menandatangani MOU senilai Rp 75 triliun.
Selaku penyelenggara B20, KADIN Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama bilateral antar negara lewat Business Matchmaking Meeting (B2B).
Kegiatan B20 Investment Forum dan KADIN Business & Investment Networking yang dilaksanakan dua hari berturut-turut ini, menjadi platform dialog publik antara kementerian, pelaku usaha serta pemangku kepentingan lainnya dalam mengulas prioritas investasi yang diperlukan untuk mendorong perkembangan, percepatan pembangunan serta pemulihan ekonomi global.
Kegiatan tersebut juga menjadi salah satu agenda krusial dalam B20 Investment Forum untuk upaya akselerasi peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi melalui 6 cluster sektor usaha penting.
Berikut beberapa cluster dalam agenda B20 Investment Forum:
a. Cluster 1: Digitalization and Startup; Financial and Insurance; Infrastructure and Construction; and Transportation and Logistics.
b. Cluster 2: Manufacturing and Industry 4.0; Sustainable Energy; Textile and Fashion.
c. Cluster 3: Agriculture; and Blue Economy.
d. Cluster 4: Mining Industry; and Heavy Industry.
e. Cluster 5: Furniture and Household; and Tourism and Hospitality.
f. Cluster 6: Healthcare.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan banyaknya negara yang berinvestasi di Indonesia tak lepas dari peran pemerintah dibantu oleh sektor swasta untuk terus melakukan reformasi birokrasi dan struktural.
“Saat ini, yang menjadi perhatian dari pelaku usaha dan investor adalah regulasi yang memberikan kemudahan. Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah mendorong investor untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang menunjang transisi energi dan menurunkan emisi karbon serta regulasi yang bisa menjamin insentif serta kemudahan bagi industri,” ujar Arsjad.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan perekonomian Indonesia sedang tumbuh pesat dibandingkan negara-negara lain pascapandemi. Sebagai negara besar, Indonesia, tambah Luhut, memiliki banyak potensi yang tidak dimiliki negara lain dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari berbagai negara.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) sebagai salah satu platform aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) turut mendukung acara KADIN Business & Investment Networking, AdaKami melihat dukungan strategis ini secara langsung dapat mempertemukan investor dengan local partner dalam agenda business matching serta akan melakukan visit daerah di Indonesia serta proyek strategis nasional yang akan diminati investor, sehingga akan mendorong akses universal pada keuangan digital yang juga menjadi fokus para pelaku industri finansial.
“AdaKami sebagai peer to peer lending merupakan sistem dan pembiayaan keuangan digital yang mendukung inklusi keuangan. Untuk mengembangkan inklusi keuangan dan meningkatkan kolaborasi dengan segala pihak, AdaKami konsisten mendukung kegiatan B20,”ujar Bernardino Moningka Vega Jr, selaku CEO AdaKami dan juga selaku Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) B20.
Tak hanya itu, Dino Vega juga menjelaskan bagaimana peran AdaKami sebagai fintech saat pandemi Covid-19 menyerang.
“Pandemi membuat banyak orang harus berjuang dalam hal ekonomi, sebagai peer-to-peer lending fintech, AdaKami adalah bentuk inovasi digital yang membantu berbagai pihak untuk melakukan resiliensi dalam hal finansial,” tambahnya.
Perjalanan panjang untuk mewujudkan inklusi finansial yang merata perlu dilakukan oleh berbagai pihak.
Karenanya dibutuhkan berbagai kerjasama strategis yang mampu dijalankan secara jangka panjang dari para pelaku industri.
Sejalan dengan hal tersebut, AdaKami terus membuka akses pada lebih banyak mitra untuk bersama mewujudkan akses finansial yang lebih baik dari tingkat pelaku bisnis secara global sampai dengan kepada masyarakat.
Sumber:
https://kadin.id/kabar/b20-investment-forum-tandatangani-18-mou-senilai-75t-rupiah/
https://investor.id/business/312741/b20-investment-forum-teken-18-mou-senilai-rp-75-triliun
(*)
BY F