Adakami.id- TemanKami, tahukah kamu jika negara-negara maju ternyata memiliki utang rumah tangga yang tinggi? Ya, menurut penelitian yang dilakukan Invezz pada 2022, terungkap jika masalah utang rumah tangga didominasi oleh negara-negara maju di Eropa. Berdasarkan penelitian tersebut, Norwegia memiliki peringkat tertinggi masalah utang tangga yang mencapai 246,3 %. Yang kemudian disusul oleh Denmark sebesar 244% dan Belanda sebesar 228%.
Lalu apa itu utang rumah tangga?
Utang rumah tangga adalah pendanaan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang berupa pinjaman hipotek, utang untuk kebutuhan sehari-hari, utang pendidikan, hingga utang dagang. Utang jenis ini merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu perputaran roda perekonomian. Namun, jika tidak dikontrol dengan baik, utang bisa menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi secara makro.
Tapi mengapa negara-negara maju menduduki peringkat tinggi dalam hal utang rumah tangga tanpa mengalami resesi?
Dalam laporan International Monetary Fund (IMF) pada bulan Oktober 2017, diketahui tingginya tingkat utang diikuti oleh tingginya pendapatan. Berdasarkan data tersebut, orang-orang di negara maju banyak berutang untuk pendidikan, rumah, dan memutar kembali uangnya. Sehingga memunculkan hipotesa, bahwa tingkat utang yang tinggi di negara-negara maju diikuti dengan hasilnya digunakan kembali untuk pembangunan berkelanjutan sehingga mencegah terjadinya resesi yang berkepanjangan. Hal itu juga didukung dengan adanya akses terhadap kredit yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan membangun perekonomian individu.
Denmark menjadi salah satu negara yang mampu melakukan mitigasi saat utang rumah tangga menjulang tinggi . Menurut data yang dilansir Flitch, meskipun utang rumah tangga para penduduk Denmark tinggi, arus keuangan pada setiap bank lokalnya masih stabil karena dimitigasi dengan cara meningkatkan tabungan rumah tangga. Tak hanya itu, kebijakan negara Denmark dan sistem keuangan publik yang sehat juga mendukung stabilitas ekonomi dan keuangannya.
Dari sini bisa disimpulkan kebiasaan berutang masyarakat di negara-negara maju , diimbangi dengan rasa tanggung jawab serta literasi keuangan yang baik pada setiap warganya, sehingga tetap menjaga siklus ekonomi yang stabil dan sehat.
Namun, TemanKami harus berhati-hati Ketika memutuskan untuk berutang, TemanKami harus paham soal risiko dan kewajiban untuk mengembalikannya. Jangan lupa juga untuk mengimbangi dengan komitmen menabung dan investasi.
Berikut beberapa tips AdaKami untuk mengelola keuangan rumah tangga agar lebih baik:
- Alokasikan anggaran
Cobalah pakai rumus alokasikan anggaran 10% dari pemasukkan untuk kebutuhan sosial seperti bermain dan jalan-jalan. Lalu gunakan 30% untuk membayar cicilan utang seperti cicilan KPR rumah atau mobil. Pastikan utang yang kamu miliki tidak lebih dari 35% penghasilanmu. Setelah itu, gunakan 20% untuk proteksi atau investasi. Sisanya 40% bisa TemanKami gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. - Komitmen
Jika TemanKami sudah mengalokasikan semua anggaran secara pasti. Pastikan TemanKami komitmen untuk menjaga cash flow lebih baik, jangan gunakan dana investasi untuk rekreasi atau menggunakan dana cicilan untuk bermain, apalagi mengajukan utang lebih dari pemasukan bulanan.
(*)
By F