AdaKami.id – Indonesia secara resmi memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Namun, setelah merdeka, Indonesia masih dihadapkan oleh berbagai tantangan besar, salah satunya kondisi ekonomi yang sangat tidak stabil. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekacauan ekonomi saat itu, mulai dari dampak krisis akibat perang, hingga berhentinya sistem ekonomi yang sebelumnya berjalan sebelum kemerdekaan. Situasi ini pada akhirnya menyebabkan kas negara menjadi kosong, loh, TemanKami!

Lantas, bagaimana pemerintah menangani masalah ekonomi serta krisis keuangan negara setelah kemerdekaan? Simak ulasannya dalam artikel ini, ya, TemanKami!

Kondisi Perekonomian Indonesia di Awal Kemerdekaan

TemanKami, yuk, simak dua faktor utama yang menjadi penyebab memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia pasca-kemerdekaan menurut Umah dalam DINAMIKA SISTEM SOSIAL EKONOMI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN TAHUN 1945-1950 (2024) berikut!

1. Inflasi Tinggi

Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami hiperinflasi atau  inflasi yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya lebih dari satu jenis mata uang yang beredar secara bebas. Pada saat itu, pemerintah RI memberlakukan tiga mata uang di seluruh wilayah, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pemerintahan Jepang. Sayangnya, pemerintah kesulitan dalam mengendalikan peredaran ketiga mata uang tersebut, TemanKami, terutama mata uang Jepang dan Belanda.

2. Blokade Ekonomi yang Dilakukan Belanda

Meskipun  telah merdeka, sistem ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan belum sepenuhnya bebas, loh, TemanKami! Hal ini dikarenakan Indonesia masih terpengaruh oleh Belanda. Salah satunya, dibuktikan dengan keberadaan blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda pada November 1945. Kejadian ini mengakibatkan barang-barang ekspor dari Indonesia tidak bisa dikirim ke luar negeri. 

Tentu saja, pemerintah Indonesia saat itu tidak tinggal diam dengan adanya kondisi yang mengguncang perekonomian di Indonesia dalam dua poin di atas. Ada beberapa hal yang pemerintah lakukan untuk menghadapi krisis ekonomi pasca-kemerdekaan. Simak uraiannya di bawah ini, yuk, TemanKami!

Cara Indonesia Menghadapi Krisis Ekonomi Pasca-Kemerdekaan

Dikutip dari buku yang ditulis RZ Leirissa, berjudul Sejarah Perekonomian Indonesia (1996), berikut langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi pasca kemerdekaan:

  • Menerapkan sistem Pinjaman Nasional pada Juli 1946. Menteri Keuangan, Ir. Surachman, dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) menginisiasi pinjaman nasional yang akan dilunasi dalam jangka waktu 40 tahun.
  • Melakukan diplomasi beras ke India sebesar 500.000 ton sebagai upaya memecah blokade ekonomi.
  • Bernegosiasi dengan perusahaan swasta Amerika Serikat, Banking and Trade Corporation (BTC).
  • Menyelenggarakan konferensi ekonomi pada Februari 1946 untuk mencapai kesepakatan bersama dalam mengatasi masalah ekonomi yang mendesak.
  • Membentuk Badan Perancang Ekonomi (Planning Board) pada 19 Januari 1947 yang bertugas merancang pembangunan nasional dalam periode 2 hingga 3 tahun.
  • Melaksanakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) pada tahun 1948 yang bertujuan mengalihkan tenaga dari bekas angkatan perang ke sektor-sektor produktif.
  • Meluncurkan Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan) yang berfokus pada peningkatan produksi bibit unggul dan padi, mencegah penyembelihan hewan pertanian, penanaman kembali lahan kosong, dan program transmigrasi.
  • Mengajak pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi nasional.
  • Melakukan nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia (BNI).
  • Mengimplementasikan sistem Ekonomi Gerakan Benteng dan sistem Ekonomi Ali-Baba untuk memperkuat perekonomian lokal.


Kisah sejarah perekonomian Indonesia di atas membuat kita melihat bahwa semua pihak pasti mengalami kondisi yang sulit pada langkah-langkah awal. Dengan begitu, kita harus bisa termotivasi dari sejarah negara kita sendiri untuk tetap pantang menyerah dan selalu siap untuk menghadapi masalah, ya, TemanKami! Kalau saat ini kamu sedang menghadapi stres finansial, kamu juga bisa membaca tips cara mengatasinya lewat artikel AdaKami yang lainnya di sini!