AdaKami.id – TemanKami, inklusi keuangan adalah salah satu pilar utama untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, lho. Hal ini dikarenakan inklusi keuangan berperan penting dalam mengurangi kemiskinan, memperkecil ketimpangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami dengan benar apa itu inklusi keuangan dan bagaimana hal ini bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Artikel ini akan mengupas secara lengkap pentingnya inklusi keuangan, indikatornya dan manfaat yang diberikannya. Simak penjelasannya hingga selesai, ya, TemanKami!

Apa itu Inklusi Keuangan?

Menurut World Bank (2016), inklusi keuangan merupakan situasi di mana semua orang memiliki pemahaman yang baik tentang layanan perbankan, mulai dari lembaga keuangan resmi, penjamin simpanan, hingga penyedia kredit–baik offline maupun online. Selain mengenal lembaganya, inklusi keuangan juga berarti situasi saat masyarakat memahami aturan dan cara melakukan transaksi keuangan dengan benar sehingga mereka terhindar dari penipuan.

Indikator Inklusi Keuangan

Indikator inklusi keuangan biasanya digunakan untuk mengukur seberapa banyak masyarakat yang memiliki akses dan memanfaatkan layanan keuangan, TemanKami. Nah, di bawah ini adalah beberapa indikator penting untuk mengukur pencapaian inklusi keuangan.

1. Akses ke Rekening Bank  

Indikator ini mengukur persentase penduduk yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal, seperti bank atau penyedia layanan keuangan lainnya adalah indikator utama. Hal ini mencakup rekening tabungan, rekening giro, hingga e-wallet.

2. Penggunaan Produk Keuangan  

Adapula indikator yang mengukur jumlah masyarakat dalam menggunakan produk keuangan, seperti tabungan, kredit, asuransi, atau investasi. Indikator ini melihat seberapa aktif masyarakat memanfaatkan layanan tersebut, bukan hanya memiliki akses terhadap produk keuangannya.

3. Transaksi Digital  

Sementara itu, indikator ini mengukur jumlah dan persentase penduduk yang menggunakan layanan pembayaran digital, seperti mobile banking, e-wallet, atau pembayaran melalui internet. Hal ini menunjukkan seberapa besar masyarakat beralih ke layanan keuangan digital.

4. Infrastruktur Keuangan  

Jumlah cabang bank, ATM, agen keuangan, atau penyedia layanan keuangan digital per seribu penduduk atau per wilayah tertentu juga turut diukur. Hal ini mencerminkan seberapa mudah masyarakat mengakses layanan keuangan di sekitar mereka. Kira-kira, apakah di wilayah tempat tinggal TemanKami sudah terdapat banyak layanan keuangan? 

5. Tingkat Literasi Keuangan  

Indikator ini mengukur pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan. Literasi keuangan mencakup pengetahuan tentang cara menabung, meminjam, berinvestasi, dan mengelola risiko.

6. Kualitas Layanan Keuangan  

Terakhir, terdapat indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa terjangkau, aman, dan transparan layanan keuangan yang tersedia. Hal ini termasuk kemudahan akses, biaya layanan, serta keamanan dalam penggunaan produk keuangan.

Indikator-indikator ini penting, loh, TemanKami, untuk mengetahui sejauh mana inklusi keuangan berhasil mencapai tujuannya dalam memberikan akses layanan keuangan yang merata. Lantas, apa manfaat dari penilaian indikator-indikator tersebut?

Manfaat Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat, antara lain:

1. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi  

Dengan kemudahan akses terhadap produk keuangan, seperti tabungan, kredit, dan asuransi, masyarakat dapat mengelola keuangan mereka lebih baik, menabung untuk masa depan, membiayai kebutuhan mendesak, serta melindungi diri dari risiko keuangan. Hal ini tentu saja membantu meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

2. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi  

Inklusi keuangan memberi akses yang setara kepada semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah.

3. Meningkatkan Stabilitas Keuangan  

Akses ke layanan keuangan formal mengurangi ketergantungan masyarakat pada pembiayaan informal yang cukup berisiko. Hal ini tidak hanya membantu melindungi konsumen dari praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga meningkatkan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Stabilitas ini penting untuk mencegah krisis finansial dan memastikan bahwa ekonomi tetap sehat dan berkelanjutan.

4. Mendorong Pertumbuhan UMKM  

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia, tetapi sering menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan yang diperlukan untuk berkembang. Inklusi keuangan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan layanan pembiayaan dan produk keuangan lain yang mendukung pertumbuhan mereka.

Dengan dukungan finansial yang memadai, UMKM dapat memperluas usaha, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian. Jadi, inklusi keuangan berperan penting dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan usaha kecil dan menengah.

Dengan penjelasan di atas, kini TemanKami semakin memahami betapa pentingnya upaya mencapai inklusi keuangan di Indonesia. Di Bulan Inklusi Keuangan (BIK) ini, mari kita peringati dengan terus memperdalam pengetahuan tentang keuangan untuk menjaga kesehatan keuangan kita, TemanKami! Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu BIK serta upaya yang dilakukan oleh AdaKami dalam memperingatinya, yuk, baca artikel AdaKami lainnya di sini!