Ada banyak strategi yang diterapkan agar para pemula lebih mudah dalam berinvestasi, sekaligus menarik para kaum muda agar melek investasi sejak dini. Salah satu yang belakangan ini populer adalah strategi DCA atau Dollar Cost Averaging.

Menurut Perencana Keuangan Aidil Akbar, DCA merupakan metodologi pembelian produk investasi yang dilakukan secara rutin dalam setiap periode. Dengan kata lain, DCA ini mirip dengan berinvestasi, namun dengan cara dicicil atau membeli saham sedikit demi sedikit.

DCA sangat cocok diterapkan oleh pemula, atau mereka yang ingin berinvestasi namun terkendala masalah modal. Pasalnya, dengan DCA kamu bisa melakukan pembelian saham secara bertahap, misalnya setiap bulan membeli 1 lot saham.

Berbeda dengan trader yang umumnya hanya akan membeli saham yang berpotensi naik, investor yang menggunakan metode DCA ini justru akan tetap membeli saham saat harganya jatuh, dan terus mempertahankannya dalam waktu yang lama.

Cara ini bertujuan untuk mengurangi kerugian atas modal yang dikeluarkan. Selain itu, ada beberapa keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan dari strategi DCA, diantaranya:

  • Strategi ini sangat sederhana dan relatif mudah, terlebih buat kamu investor pemula yang masih belum mampu membaca pergerakan pasar.
  • Biaya yang dikeluarkan untuk berinvestasi jauh lebih ringan karena dibayarkan dengan cara mencicil. Seperti disebutkan di atas, ini cocok buat kamu yang baru memulai investasi.
  • Menghindari penentuan waktu atau timing yang buruk, sekaligus meminimalisir pengambilan keputusan investasi secara emosional.
  • Kamu bisa memutar return investasi menjadi investasi baru yang lebih menguntungkan.Di masa depan, kamu bahkan tidak membutuhkan modal baru untuk berinvestasi.
  • Sangat cocok buat kamu yang punya penghasilan tetap per bulan, dan punya pekerjaan tetap sehingga tidak punya banyak waktu untuk mempelajari strategi investasi saham.

Manfaat lainnya, resiko membeli saham dengan metode DCA ini jauh lebih minim resiko ketimbang membeli saham dalam jumlah banyak, atau lump sum. Kelebihan lainnya, DCA akan menumbuhkan kedisiplinan kamu dalam berinvestasi.

Meski sangat mudah dan minim resiko, namun perlu dipahami jika bermain saham bukan berarti tanpa resiko. Potensi kerugian masih terbuka lebar, terutama saat kamu salah dalam mengidentifikasi, atau keliru dalam menerapkan strategi investasi ini.

Bisa Diterapkan Dalam Banyak Investasi

Selain diterapkan dalam saham, strategi DCA bisa juga diterapkan dalam instrumen investasi lainnya, termasuk reksa dana. Metode ini dilakukan dengan membeli reksa dana secara berkala, tanpa memperdulikan kenaikan dan penurunan harga. Pada prinsipnya, hampir sama dengan DCA di atas.

Kenapa sama? apapun jenis investasi yang kamu ambil, jika menggunakan DCA, gagasan yang diambil masih tetap sama, yakni menabung secara konsisten tanpa memperdulikan faktor perubahan pasar, dan ekonomi. Seperti disebutkan di atas, inti dari DCA adalah, membantu kamu disiplin berinvestasi.

Makin lama kamu berinvestasi, tanpa terasa jumlah uang yang diinvestasikan akan semakin besar. Imbasnya, kamu pun akan mendapatkan return yang lebih optimal. Bahkan dengan strategi ini, kamu bisa mendapatkan efek Compound Interest atau bunga yang berbunga.

Singkat kata, buat kamu yang ingin berinvestasi namun masih ragu dengan resikonya, terkendala dana, atau punya sedikit waktu untuk mempelajari pasar saham, strategi DCA bisa digunakan sebagai alternatif. Namun ingat, strategi mewajibkan kamu menyiapkan alokasi dana khusus secara berkala.