AdaKami.id- Setiap orang memiliki kisah yang berbeda membangun impiannya. Ada yang bermimpi bekerja di suatu perusahaan tertentu. Ada juga yang bermimpi untuk menjadi pengusaha. Untuk menjadi pengusaha yang memiliki usaha sendiri secara mandiri tanpa bantuan investor atau co-founder bukanlah hal mudah. Selalu ada fase transisi atau berjuang yang bisa menjadi titik balik apalagi beralih dari karyawan yang bergaji tetap ke profesi pengusaha.

“Tapi sampai kapan kita harus menjadi karyawan terus?” pertanyan itulah yang sering muncul dibenak karyawan. Banyak dari mereka ingin menjadi pengusaha namun takut untuk kehilangan gaji tetap.

Lalu kapan waktu yang tepat untuk beralih dari karyawan ke pengusaha?

Berdasarkan berbagai sumber, berikut waktu yang tepat untuk beralih dari profesi karyawan ke pengusaha menurut tim AdaKami:


1. Bisnis sudah stabil

Makna stabil bagi setiap orang berbeda-beda. Kamu bisa mendefinisikan makna keuangan “stabil” sesuai dengan ukuranmu sendiri. Jika bisnis yang kamu rintis sudah bisa menghasilkan keuntungan untuk menopang biaya hidup, tak masalah untuk beralih.

2. Siap mental

Beralih profesi dari karyawan ke pengusaha, memang membutuhkan kesiapan mental. Pasalnya, kamu harus memulai segalanya dari nol termasuk untuk mengetatkan ikat pinggang hingga bisnis kita mampu menghasilkan profit yang lebih besar.

3. Memiliki pengetahuan mengenai bisnis

Siap mental tidak cukup jika kamu tidak memiliki pengetahuan mengenai bisnis. Memiliki pengetahuan bisnis dapat membantu kamu untuk menghadapi rintangan atau masalah yang terjadi yang kamu alami nanti.

4. Network yang solid

Saat kamu sudah siap secara mental dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai dunia bisnis, kamu bisa memanfaatkan network yang selama ini kamu bangun. Siapa tahu network yang kamu kenal bisa membantumu untuk mengembangkan bisnis yang kamu kerjakan.

5. Memiliki skill side hustle

Saat menjalani bisnis sendiri, akan selalu ada fluktuasi pendapatan. Untuk mengatasinya kamu perlu mengantisipasi dengan memanfaatkan skill side hustle yang bisa menambah pendapatan untuk menutup kekurangan di bisnis yang kamu jalani.

6. Menyiapkan modal

Masalah modal kerap menjadi penghalang seseorang untuk memulai bisnis. Sebelum memutuskan untuk mengakhiri karier sebagai karyawan, kamu perlu menyiapkan modal untuk membangun bisnis. Contoh kamu butuh uang Rp 100 juta untuk membangun bisnis. Namun uang yang kamu kumpulkan sebesar Rp 85 juta. Kekurangan dana modal usaha ini bisa kamu tutupi dengan menjual barang yang layak dijual, mencari pekerjaan sampingan sementara, atau memanfaat fasilitas P2P lending. Fintech P2P lending memang hadir untuk memberikan akses kredit bagi masyarakat yang tidak memiliki akses kredit ke bank. Namun perlu diingat, saat memanfaatkan fasilitas P2P lending, jangan lupa untuk bertanggung jawab melunasinya.

(*)