AdaKami.id- Praktik gali tutup lubang dalam berutang masih dilakukan banyak orang dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

TemanKami mungkin sudah tidak asing dengan istilah peribahasa gali lubang tutup lubang atau singkatnya gali tutup lubang. Dalam buku Mengenal Gaya Bahasa dan Peribahasa karya Arni Susanti Oktavia dituliskan jika istilah ini dipakai untuk menggambarkan orang yang suka berutang untuk menutup utang lainnya. 

Berutang memang bukanlah hal yang buruk dan kadang membantu saat kondisi mendesak. Namun berutang untuk menutup utang yang lain, akan membuat kerugian pada diri sendiri. 

Menurut psikolog keuangan yang dilansir dari Kumparan, ada dua alasan mengapa seseorang melakukan praktik ini, yaitu:

  1. Ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol diri

Orang yang bisa mengontrol diri dan keuangannya dengan baik mampu membedakan mana yang menjadi prioritas dan mana yang tidak. Pasalnya, kontrol diri bisa membantu TemanKami untuk memisahkan antara transaksi berdasarkan emosi atau berdasarkan logika. Sehingga TemanKami bisa membedakan mana kebutuhan atau keinginan.

  1. Penghasilan lebih kecil daripada utang

Alasan lain seseorang melakukan praktik gali tutup lubang karena penghasilan lebih kecil daripada utang. Penghasilan tidak mencukupi untuk menutupi utang yang ada. 

TemanKami, ada beberapa bahaya jika kamu masih melakukan praktik gali lubang tutup lubang ini. Yuk, simak beberapa poin berikut!

  1. Dampak buruk pada kesehatan

Praktik ini bisa membuatmu terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk diatasi, dan menyebabkan diri sulit untuk keluar dari situasi tersebut. Jika masih berlangsung terus menerus, hal ini bisa mengganggu aspek psikologis, seperti membuat stres, depresi, bahkan gelisah berlebihan. Kondisi mental yang terganggu ini, dapat membawa TemanKami ke dalam kondisi kesehatan fisik yang buruk.

  1. Ketergantungan untuk berutang

Praktik gali lubang tutup lubang juga bisa membuat TemanKami tergantung pada pinjaman. Ketika TemanKami terus-menerus mengambil utang tanpa sadar akan tanggung jawab yang harus dilakukan, hal ini akan membuatmu terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk diatasi. Dalam level ekstrim, hal ini bisa membuat TemanKami kebiasaan berutang.

  1. Kredit macet

Dampak lain dari kebiasaan gali lubang tutup lubang adalah terjadinya kredit macet. Kredit macet adalah kondisi debitur baik perorangan maupun badan usaha yang tidak mampu membayar utang. Tentu saja kredit macet ini bisa membuat TemanKami kehilangan kenyamanan dalam hidup atau pun fasilitas keuangan untuk ke depannya.

Demikian tadi beberapa informasi mengenai skema gali tutup lubang yang bisa merugikan TemanKami. Yuk, jadi generasi bijak finansial bersama AdaKami dengan bertanggung jawab atas utang-utang milik TemanKami!

(*)

By F