Kamu pasti sering mendengar istilah human resource atau dikenal juga dengan sebutan SDM (Sumber Daya Manusia). Buat mereka yang berkecimpung di dunia kerja, terutama yang masuk dalam jajaran staff manajemen, istilah human resource ini dianggap sebagai makanan sehari-hari.

Namun selain istilah human resource, ada juga istilah lainnya yang harus kamu kenali, yakni human capital. Di era industri 4.0, istilah human capital tidak hanya sekedar isu penting, tapi juga dianggap sebagai tulang punggung dari kesuksesan sebuah perusahaan. 

Apa itu human capital?

Secara sederhana, human capital bisa diartikan sebagai aset tidak berwujud atau aset yang tidak terdapat dalam neraca keseimbangan perusahaan, namun kehadirannya dapat membawa nilai ekonomis yang tinggi pada roda bisnis sebuah perusahaan.

Human capital berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, dengan tingkat kualitasnya dapat dilihat dari nilai keterampilan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kecerdasan, kesehatan, loyalitas, ketepatan waktu dan lainnya. 

Peningkatan kualitas dari human capital sendiri jadi hal yang sangat penting, bahkan kini jadi misi utama pemerintah agar mereka lebih siap menuju era industri 4.0. Sebagai catatan, era industri 4.0 diprediksi akan jadi arena persaingan perusahaan dalam menggunakan teknologi canggih.

Bagaimana Upgrade Human Capital?

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan human capital. Selain menerapkan pola rekrutmen ketat dengan basis kompetensi yang tinggi, human capital dalam sebuah perusahaan bisa ditingkatkan dengan cara memastikan karyawan tidak punya masalah keuangan.

Ini hal yang sangat penting. Karyawan yang punya masalah keuangan, akan cenderung sulit fokus kepada pekerjaannya, hingga akhirnya produktivitas mereka pun akan menurun. Jika tidak sering ‘bolos kerja’, mereka mungkin masuk kerja hanya sebatas memenuhi absensi saja. 

Artinya, karyawan yang punya masalah keuangan, akan cenderung merasa tidak diperhatikan oleh perusahaan tersebut. Imbasnya, saat bekerja mereka tidak ada fokus, sulit memberikan ide-ide baru, dan tidak punya keinginan maju bersama perusahaannya.

Lain halnya dengan karyawan yang tidak punya beban finansial. Mereka bisa bekerja lebih tenang, dan merasa perusahaan selalu hadir memberi solusi atas masalah keuangan yang dimilikinya, hingga akhirnya mereka pun akan berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaannya. 

Apakah Kenaikan Gaji Bisa Jadi Solusi?

Kenaikan gaji mungkin bisa jadi solusi jangka pendek, namun tidak akan banyak membantu selama karyawan tersebut tidak punya kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan. Mereka akan merasa selalu kurang, dan kembali meminta kenaikan gaji saat masalah keuangan kembali datang.

Solusi terbaik untuk meningkatkan human capital yang bisa perusahaan berikan adalah, dengan membekali mereka kemampuan mengelola keuangan. Kamu bisa menggelar acara training keuangan di akhir pekan, atau waktu-waktu tertentu, dengan mendatangkan pakar perencana keuangan. 

Teknisnya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Kamu bisa mengatur jadwal kelas training keuangan ini per divisi, atau bisa juga per tingkatan. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai catatan, training keuangan ini tidak hanya cukup dilakukan sekali saja, tapi harus dilakukan beberapa kali, secara simultan dan berkelanjutan hingga pihak perusahaan bisa memastikan jika skill pengelolaan keuangan pribadi mereka sudah meningkat. 

Dengan begitu, secara sendirinya human capital di perusahaan akan mengalami peningkatan signifikan, dan kamu tidak terlalu bingung lagi memikirkan tuntutan kenaikan gaji.