Ada aturan sederhana yang harus dijunjung tinggi dalam hidup ini, yakni jangan pernah menyepelekan hal yang kita anggap kecil. Justru dari hal sepele inilah kita berkesempatan untuk mendapatkan keberuntungan, atau malah godam penghancur seluruh rencana besarmu.

Hal yang sama dalam membuat rencana keuangan. Ada hal-hal sepele yang sering terlewatkan, namun berpotensi membuat rencana keuangan berantakan. Mau tahu apa saja? Kita simak yuk penjelasannya.

  1. Kantong Khusus Dana Sampingan

Dalam merencanakan keuangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung seluruh sumber penghasilan yang akan kamu terima, baik itu dari sumber pendapatan tetap, maupun sumber dana yang berasal dari penghasilan sampingan yang disimpan dalam tabel khusus.

Dana tersebut nantinya bisa kamu alokasikan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk penghasilan tetap, kamu bisa menggunakannya sebagai sumber dana utama berupa pengeluaran rutin per bulan, sementara untuk penghasilan tambahan, bisa digunakan untuk biaya kebutuhan rekreasi dan lainnya.

Hal ini dilakukan untuk menjaga ketika target pendapatan sampingan meleset, kamu tidak perlu panik karena kebutuhan rekreasi masuk dalam kategori kebutuhan yang bisa ditangguhkan.

  1. Menyepelekan Dana Darurat

Bagaimana dana darurat kamu. Aman? Jika kamu sudah punya dana darurat, pastikan untuk selalu menjaganya agar nilainya tidak berkurang. Jika memungkinkan, kamu bisa terus menambahnya dari sumber pendapatan sampingan yang tidak sempat digunakan.

Bagaimana jika tidak punya dana darurat? Mau tidak mau kamu harus menyiapkannya sekarang juga. Ini penting, mengingat kita tidak tahu kapan kondisi darurat tersebut akan terjadi. Bahkan ketiadaan dana darurat jadi faktor utama yang menyebabkan rencana keuangan berantakan.

Untuk tahap awal, kamu bisa menyiapkan dana darurat sebesar 3 kali dari total pendapatan per bulan. Setelah itu, tambahkan sedikit demi sedikit hingga nilainya setara dengan 6 kali pendapatan kamu.

  1. Mengambil Utang Sembarangan

Berhutang memang bukan hal yang dilarang, namun sebelum itu pastikan kamu punya alasan yang jelas kenapa harus mengambil pinjaman tersebut. Selain itu,, hindari mengambil hutang untuk keperluan yang tidak produktif, seperti membiayai liburan, atau hal-hal lainnya yang tidak produktif.

Jangan lupa, pertimbangkan juga kemampuan bayarnya. Jangan sampai cicilan hutang ‘menguasai’ lebih dari 30% dari total pengeluaran bulanan kamu. Ingat ya, yang dihitung total dari cicilan hutang kamu, bukan total cicilan hutang baru, sementara hutang lama masih belum dilunasi.

Bagaimana jika berhutang untuk kebutuhan investasi? Untuk yang satu ini, sebaiknya jangan, terlebih jika investasi yang kamu jalankan termasuk beresiko tinggi, seperti saham atau buka UMKM.

  1. Tidak Menyiapkan Budget Hangout

Salah satu masalah krusial yang merusak rencana keuangan generasi milenial adalah pengeluaran kecil yang rutin dilakukan. Umumnya, pengeluaran tersebut digunakan untuk keperluan hangout, seperti nongkrong bareng teman, ngopi di cafe, makan siang, dan lainnya.

Meski terlihat kecil, namun faktanya pengeluaran tersebut bisa menyebabkan pengeluaran bulanan kamu membengkak. Coba saja hitung, jika dilakukan setiap akhir pekan, jumlahnya pasti lebih dari 100 ribu, bahkan sampai jutaan. Itu belum termasuk biaya parkir, membeli minuman ringan dan lainnya.

Untuk mengatasi hal ini, kamu harus menyiapkan dana khusus untuk hangout. Dengan cara tersebut alokasi dana yang kamu keluarkan akan lebih terkontrol.