Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah bunga. Secara prinsip, bunga merupakan biaya tambahan yang diberikan oleh pihak lain sebagai keuntungan. Misal saat menyimpan uang di bank, dalam waktu tertentu kamu akan mendapatkan keuntungan tambahan dari pihak bank.

Hal yang sama terjadi saat kamu meminjam uang dari bank, kamu akan membayar sejumlah uang sebagai bunga. Bunga bank sendiri punya banyak jenisnya, disesuaikan dengan produk dan kebutuhan. Berikut beberapa jenis suku bunga bank yang berlaku di Indonesia.

  1. Bunga Efektif

Secara sederhana, bunga efektif bisa diartikan sebagai bunga yang dihitung berdasarkan sisa pokok tunggakan. Jika kamu mengajukan jenis bunga ini, maka jumlah cicilan yang harus dibayarkan akan cenderung mengalami penurunan. Bunga efektif sendiri bisa disebut juga sebagai sliding rate

Bunga efektif umumnya diterapkan untuk jenis kredit dengan tenor panjang, atau pinjaman lebih dari 10 tahun. Tapi ingat, yang berkurang itu bunganya, sementara cicilan yang dibayarkan tetap sama. Contoh kredit yang bisa menggunakan bunga efektif adalah kredit pemilikan rumah atau KPR.

  1. Bunga fixed

Banyak yang salah paham membedakan antara bunga flat dan fixed. Secara umum, bunga fixed berarti bunga yang nilainya tidak berubah sampai jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan awal. Sama seperti bunga efektif, bunga fixed dibebankan untuk jenis kredit jangka panjang.

Misalnya kamu mengambil KPR dengan bunga fixed 10% selama 3 tahun. Maka selama 3 tahun pertama, bunga cicilan tersebut tidak akan mengalami perubahan. Saat memasuki tahun keempat, bunga akan berubah sesuai dengan perjanjian awal. Biasanya menggunakan jenis suku bunga bank floating.

  1. Bunga flat

Sesuai dengan namanya, bunga flat bersifat tetap. Artinya, dari cicilan pertama hingga akhir, jumlah bunga yang harus dibayar akan tetap sama, tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi, atau faktor lainnya yang mempengaruhi turun naiknya suku bunga bank.

Perhitungan jenis bunga ini dinilai jauh lebih mudah ketimbang bunga efektif, dan umumnya diterapkan untuk jenis kredit dengan tenor atau jangka waktu kredit pendek, misalnya kredit tanpa agunan, kredit kendaraan bermotor dengan tenor 3 tahun, dan lainnya.

  1. Bunga anuitas

Bunga anuitas merupakan jenis suku bunga bank yang perhitungannya berasal dari modifikasi suku bunga efektif. Secara garis besar, perhitungan bunga ini menggunakan perhitungan angsuran per bulan yang tetap, namun komposisi bunga serta pokok angsuran dalam setiap periodenya.

Jika dibandingkan dengan suku bunga efektif, perhitungan bunga anuitas ini jauh lebih rumit sehingga kamu harus menggunakan kalkulator atau software khusus untuk menghitungnya. Biasanya suku bunga ini digunakan untuk kredit jangka menengah, dan panjang.

  1. Bunga floating

Bunga float merupakan jenis suku bunga yang perhitungan angsurannya sangat bergantung kepada naik-turunnya suku bunga di pasar. Bunga floating ini umumnya digunakan sebagai bagian dari bunga fixed, namun tidak jarang digunakan secara mandiri.

Di Indonesia kebanyakan lebih memilih bunga flat dan efektif. Namun jika dihitung efektivitas, bunga flat jauh lebih cocok diterapkan untuk nasabah karena kondisi perekonomian di Indonesia masih belum stabil, sehingga suku bunga rawan mengalami kenaikan dan penurunan.

Sementara untuk bunga floating dan jenis suku bunga bank lebih cocok digunakan di negara-negara maju yang kondisi perekonomiannya lebih stabil, dan punya banyak dana cadangan saat krisis.