Neale Godfrey, penulis yang populer dengan bukunya berjudul Money Doesn’t Grow on Trees, menyebut jika anak-anak seharusnya sudah mulai diajarkan prinsip keuangan sejak dini. Bahkan prinsip dasar ini seharusnya sudah dibangun sejak mereka berusia 5 tahun.

Tapi bagaimana cara mengenalkan prinsip keuangan untuk anak yang masih Balita? Sebenarnya sangat mudah dan konsepnya bisa diterapkan lewat permainan atau kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa trik yang bisa kamu coba untuk mengenalkan prinsip keuangan kepada anak-anak.

  1. Kenalkan Cara Mendapatkan Uang

“Dasar anak-anak, tahunya cuma minta. Nggak tahu sekarang pekerjaan nggak ada, uang susah dicari.” Sering mendengar umpatan seperti itu? Makanya agar tidak bingung saat menjelaskan kondisi keuangan, kenalkan anak-anak dengan konsep bekerja untuk mendapatkan uang.

Caranya mudah, kamu bisa mengajarkan anak lewat permainan, seperti bermain dagang-dagangan, bermain miniatur keluarga, dan permainan lainnya. Dengan cara ini mereka masih tetap bisa menikmati masa bermain, sambil belajar bagaimana prinsip dasar untuk mendapatkan uang.

  1. Ajari Anak Konsep Perencanaan

Ketimbang konsep mendapatkan uang, memperkenalkan anak dengan konsep perencanaan keuangan memang sedikit menantang dan butuh kesabaran. Namun jika dilakukan dengan tepat, cara ini bisa jadi langkah terbaik untuk mengenalkan prinsip keuangan untuk anak.

Caranya, saat menginginkan sesuatu, coba jelaskan harga barang tersebut, kemudian minta dia melakukan pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan dengan imbalan sejumlah uang. Setelah itu, minta dia menyimpan imbalan tersebut hingga jumlahnya cukup untuk membeli barang tersebut.

  1. Ajarkan Beramal Sejak Dini

Beramal bagian dari memperkenalkan konsep keuangan lho. Dengan belajar beramal, mereka akan diperkenalkan dengan konsep ‘dari uang yang kita miliki, ada hak orang lain yang harus ditunaikan’. Selain itu, mereka pun akan diperkenalkan dengan konsep indahnya berbagi.

Kamu bisa mengajak anak untuk terlibat langsung dalam aksi sosial, seperti menyantuni anak yatim, biasakan untuk menyisihkan sedikit uang untuk mengisi kotak amal, memberi kepada pengemis, memintanya untuk mengantarkan hadiah kepada tetangga, dan kegiatan sosial lainnya.

  1. Ajarkan Konsep Bisnis

Untuk mengajarkan konsep bisnis, kamu harus mengenalkan anak-anak dengan konsep menabung sebagai landasan utama. Mengenalkan konsep menabung bisa dilakukan dengan metode celengan, atau bisa juga sambil memperkenalkan konsep perencanaan keuangan.

Sementara untuk konsep bisnis, kamu bisa melakukannya lewat permainan, seperti monopoli, atau bermain peran sebagai penjual dan pedagang. Dalam permainan ini, minta dia untuk untuk jadi pedagang, mengenalkannya konsep modal usaha, harga jual, dan potensi keuntungan.

  1. Konsep Bayar Pajak

Banyak orang yang enggan membayar pajak karena mereka merasa semua yang dimiliki tidak berhubungan dengan negara. Padahal dengan patuh membayar pajak, kamu bisa dikatakan sudah ikut serta dalam proses pembangunan bangsa, dan negara.

Konsep pajak sendiri memang sedikit lebih rumit, dan hanya bisa dimengerti jika anak sudah menguasai konsep-konsep di atas, terutama konsep berbagi dan konsep bisnis. Maka dari itu, Godfrey menyarankan agar konsep membayar pajak diberikan saat anak berusia 10 tahun.

Ingat, tidak ada yang terlalu dini untuk mengajarkan prinsip keuangan untuk anak. Semakin dini kamu mengajarkan mereka, justru ini semakin baik sebagai bekal masa depan mereka.