Buat kamu yang punya keahlian di bidang desain grafis, seperti editing dan lainnya, sebaiknya mulai bersiap membangun bisnis desain grafis sendiri. Selain berpeluang memberi keuntungan besar, bisnis ini pun sangat mudah dijalankan dan tidak butuh modal banyak untuk melakukannya.

Terus bagaimana cara memulainya? Mudah saja, kita ikuti yuk trik membangun bisnis desain grafis sendiri dari nol, tanpa harus keluar banyak modal.

  1. Perencanaan Bisnis Itu Penting

Rencana bisnis yang matang memegang peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis kedepannya. Maka dari itu, sebelum membuka bisnis desain grafis, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, perencanaan yang matang.

Ada beberapa aspek yang harus kamu pertimbangkan dengan baik, mulai dari nama atau brand bisnismu, modal yang dibutuhkan, target pasar, dan cara promosi. Khusus untuk modal, tentunya kamu harus punya anggaran untuk minimal memiliki perangkat editing yang memadai. Jika masih terkendala dengan modal usaha, maka Adakami bisa jadi pertimbangan kamu dalam mendapatkan dana. Caranya sangat mudah, yaitu dengan mengunjungi website pinjaman online instan Adakami untuk mengetahui detailnya dan mengunduh aplikasinya via Google Playstore maupun App Store.

  1. Terapkan Strategi Marketing

Setelah direncanakan dengan matang, saatnya kamu mulai merancang strategi marketing untuk mengembangkan bisnis desain grafis yang akan kamu jalankan. Tahap awal, kamu bisa menggunakan sosial media seperti instagram, dan facebook untuk ‘memamerkan’ hasil karyamu. 

Jika punya budget lebih, bangun website bisnismu sendiri. Dalam bisnis desain grafis, website punya peran yang sangat penting sebagai wadah untuk memberi informasi terkait bisnis yang kamu jalankan, meningkatkan imej perusahaan yang sedang kamu rintis, sekaligus sebagai display semua karyamu.

  1. Tarif Sesuai Harga Pasar

Karena ingin mendapatkan banyak konsumen, akhirnya kamu nekat mematok tarif yang jauh lebih murah ketimbang kompetitor. Alih-alih membuat bisnis cepat berkembang, trik ini justru malah berpotensi membuat bisnis hancur, dan ‘dimusuhi’ desainer lainnya. 

Maka dari itu, tentukan tarif sesuai dengan harga pasaran. Kamu boleh memberikan diskon atau promosi lainnya, namun hanya di waktu atau momen tertentu saja. Ketimbang ‘menjatuhkan’ harga, mendingan tingkatkan pelayananmu agar konsumen tidak berpindah ke perusahaan lain. 

  1. Perbanyak Jaringan Bisnis

Selain mendapatkan order dari konsumen, biasanya kamu akan mendapatkan order dari para desainer grafis lainnya. Kondisi ini biasanya terjadi saat mereka mendapat order dalam jumlah banyak, atau ketika mereka mendapat order spesifik, dan hanya kamu yang bisa melakukannya. 

Jaringan bisnis desain grafis lainnya yang wajib kamu kembangkan adalah, menjalin kemitraan dengan perusahaan advertising yang sering mengambil tenaga desainer grafis lepas, dan bidang usaha lainnya. Jika dibutuhkan, tawarkan diri kepada mereka, lengkap dengan top skill yang kamu miliki. 

  1. Minta Testimoni Pelanggan

Setelah menyelesaikan pekerjaan dari pelanggan, kamu bisa meminta testimoni dari mereka. Pastikan testimoni ini benar-benar jujur dan sesuai dengan faktanya. Kamu bisa meminta testimoni lewat aplikasi pesan instan, kemudian meng-capture percakapan tersebut. 

Selain untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, testimoni digunakan sebagai bukti kepada calon konsumen jika kamu mampu memberi hasil kerja dengan kualitas terbaik, sekaligus sebagai media kritik demi menyempurnakan sistem pelayanan. 

Sesekali cobalah untuk memberikan diskon, atau hadiah di momen tertentu kepada perusahaan yang sering menggunakan jasamu. Dengan cara ini, bisnis desain grafis yang kamu jalankan akan semakin dikenang, dan punya pelanggan setia.