Tantangan keluarga di masa pandemi sebenarnya tidak hanya tentang bagaimana menjaga kesehatan agar tetap kuat dan tidak mudah terpapar ekses dari virus. Hal lain yang juga menjadi tantangan dan harus dipikirkan dengan matang adalah masalah keuangan keluarga.

Sebagaimana diketahui, pandemi yang belum juga berakhir, berulang kali memukul perekonomian sehingga membuat ancaman krisis ekonomi yang berdampak pada keluarga, menjadi semakin nyata. Banyak kasus PHK yang terjadi, merosotnya penjualan para pelaku usaha dan lainnya adalah fakta yang harus dihadapi.

Oleh karenanya, strategi mengatur keuangan keluarga di masa pandemi tentu sangat berbeda dengan kondisi normal. Jika Kamu sudah memiliki sebuah keluarga yang harus diberi nafkah, maka ada beberapa tips mengatur keuangan di masa pandemi yang perlu ditelaah dan dipertimbangkan.

Apa saja tips yang dimaksud? Simak beberapa ulasan di bawah ini.

Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Masa Pandemi

Kondisi ekonomi yang tidak menentu bahkan memburuk di masa pandemi, memaksa adanya penyesuaian, terutama perihal pengaturan keuangan. Oleh karenanya, jika Kamu memiliki keluarga, maka ada beberapa tips untuk mengatur keuangan di masa pandemi agar tidak ada masalah atau krisis keuangan yang terjadi.

Beberapa tips tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengatur Ulang Prioritas

Salah satu tips yang paling penting dilakukan untuk mengatur keuangan di masa pandemi ini adalah mengatur ulang skala prioritas. Seiring dengan keuangan yang lebih terbatas, maka tentu kebutuhan yang bisa dipenuhi bisa jadi akan terbatas pula.

Oleh karenanya, Kamu perlu fokus pada kebutuhan yang sifatnya mendesak dan wajib. Beberapa kebutuhan, terutama untuk konsumsi dan tabungan hari ke depan harus menjadi prioritas utama. Buat pos anggaran khusus yang tidak boleh diganggu untuk keperluan lainnya.

Di sisi lain Kamu juga harus menjaga pola pengeluaran. Jika sebelum pandemi ada beberapa barang yang dibeli karena alasan kesenangan, maka selama pandemi, hal tersebut harus ditahan terlebih dahulu. Jika perlu, Anda bisa mencoba untuk bercocok tanam guna mengurangi pengeluaran untuk makanan.

2. Melunasi Hutang Konsumtif dan Menghindarinya

Tidak sedikit keluarga yang masih memiliki beban hutang di masa pandemi. Tentu, meskipun kondisi sedang pandemi, namun hutang tetap berjalan. Artinya, ada cicilan yang tetap harus dibayarkan meskipun lembaga penyedia pinjaman memberlakukan keringanan.

Nah, dalam hal ini, Kamu juga harus tetap mengalokasikan anggaran untuk cicilan –jika ada. Masukkan poin ini ke dalam prioritas. Hal ini cukup krusial karena jika hutang menggunakan sistem bunga, maka pinjaman yang tertunda pembayarannya tentu akan semakin banyak dan menumpuk.

Di sisi lain jangan mudah tergoda dengan kemudahan pinjaman yang ditawarkan, seperti pinjaman online. Meskipun mudah, namun tenor cukup rendah dan besaran bunga sangat tinggi. Keduanya tentu akan berdampak masalah keuangan keluarga yang cukup pelik jika sampai Kamu terjerumus.

3. Tetap Menyimpan Dana Darurat

Dana darurat bisa dikatakan sebagai dana simpanan abadi yang hanya digunakan pada saat kondisi tidak terkontrol lagi. Nah, dalam keluarga, Kamu harus memiliki dana darurat, terutama untuk menghadapi kondisi pandemi yang masih tidak menentu.

Dalam hitungan matematis, besaran dana darurat yang sebaiknya dimiliki oleh sebuah keluarga adalah sebesar 3 hingga 6 kali jumlah pemasukan yang didapatkan. Namun, jika standar tersebut belum bisa terpenuhi, tetap alokasikan sebagian uang untuk dana darurat. Kamu bisa memulainya dengan menyisihkan sekitar 10% dari pendapatan.

4. Mencatat Semua Pengeluaran Dengan Detail

Tips mengatur keuangan keluarga di masa pandemi yang penting namun seringkali diabaikan adalah mencatat pengeluaran. Masih banyak keluarga yang tidak terbiasa untuk melakukan hal ini. Malas mencatat, ribet, atau hal lainnya sering mengemuka sebagai alasan kenapa mereka tidak mencatat pengeluaran.