Meskipun seseorang merasa telah melakukan persiapan yang cukup matang menjelang pernikahannya, namun tetap saja ada hal-hal yang tidak terduga yang terjadi setelah menikah. Nah, salah satu hal yang kerap terjadi dan juga tidak jarang menimbulkan masalah adalah keuangan.
Bisa dikatakan, keuangan adalah salah satu masalah yang paling rumit di dalam rumah tangga. Hal ini cukup beralasan karena pada dasarnya mengatur keuangan pasangan baru bukan merupakan hal sederhana di mana pasangan sebelumnya terbiasa mengatur keuangan untuk dirinya sendiri.
Berkaitan dengan masalah pengelolaan keuangan bagi pasangan baru, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari agar masalah keuangan ini tidak menjadi kerikil dalam rumah tangga. Apa saja kesalahan yang dimaksud? Simak beberapa ulasan di bawah ini.
Tidak Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang
Salah satu kesalahan terkait pengaturan keuangan pada pasangan baru adalah tidak adanya rencana keuangan jangka panjang. Kebanyakan pasangan menganggap bahwa mereka masih dalam proses adaptasi dan masih pasangan baru sehingga kesan yang ingin dirasakan adalah bersenang-senang terlebih dahulu.
Padahal, sejatinya pernikahan adalah hubungan jangka panjang yang harus disiapkan sejak dini. Tidak merencanakan rencana keuangan jangka panjang sejak dini adalah suatu kesalahan yang cukup fatal. Tanpa adanya rencana, tentu strategi pengaturan keuangan, seperti menabung, investasi, atau lainnya tentu tidak akan terpikirkan dengan baik.
Selain itu, kebanyakan pasangan juga berpikir mereka masih bisa menghasilkan uang atau saat ini masih memiliki banyak uang. Padahal, tentu kita tidak pernah tahu bagaimana nasib ke depan. Oleh karenanya, ketika Kamu memutuskan untuk menikah, maka putuskan pula bagaimana rencana keuangan jangka panjang dengan pasangan.
Menutup Diri dari Diskusi Tentang Keuangan
Perlu diketahui bahwa setelah menikah, tetap saja banyak pasangan yang tidak terbuka dan cenderung tertutup untuk membahas beberapa masalah krusial, termasuk keuangan. Padahal, terbuka pada pasangan terkait keuangan adalah salah satu cara untuk menjaga hubungan pernikahan tetap harmonis.
Oleh karena itu, setelah menikah, berusahalah untuk terbuka dengan pasangan terkait detail keuangan. Tentu saja Kamu tidak perlu berlebihan untuk memberikan pin ATM atau password mobile banking kepada pasangan. Namun, berusahalah memberikan informasi tentang kondisi keuangan dengan jujur, termasuk jika ternyata masih ada hutang.
Tentu, pasangan yang sudah menerima Kamu juga akan memahami kondisi yang terjadi. Oleh karenanya, jangan menutup diri dari diskusi dengan pasangan perihal keuangan agar kondisi keuangan rumah tangga tetap terjaga dengan baik.
Berbohong Dengan Pasangan
Poin ini sebenarnya merupakan salah satu efek dari ketertutupan masalah keuangan dari pasangan. Misalnya, jika seorang suami tidak terbuka pada istrinya terkait masalah keuangan, maka bisa jadi ada sesuatu yang sedang ditutupi. Walaupun nantinya ia bercerita kepada istrinya, bisa jadi apa yang diceritakan adalah sesuatu yang tidak benar.
Berbohong pada pasangan adalah salah satu kesalahan mengatur keuangan pasangan baru yang kerap kali terjadi. Pasangan baru, terutama suami, tentu ingin terlihat gagah dan bertanggung jawab di hadapan istrinya. Oleh karenanya, ada rasa malu yang muncul ketika ternyata ia tidak memiliki penghasilan sesuai perkiraan awal sehingga ia harus berbohong.
Meskipun tujuannya baik, namun berbohong pada pasangan perihal keuangan adalah hal yang fatal. Cerita bohong tersebut nantinya akan menjadi kerak yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan masalah yang tidak pernah diduga.
Tentu, jujur adalah hal yang paling baik untuk dilakukan. Termasuk, ketika Kamu ternyata memiliki masalah keuangan yang harus diselesaikan. Bisa jadi, dengan bercerita, pasangan baru Kamu memiliki solusi penyelesaian yang jitu!
Tidak Mengatur Anggaran
Salah satu kunci sukses mengatur keuangan adalah menetapkan anggaran dengan baik sesuai prioritas dan kebutuhan. Sayangnya, pasangan baru seolah tabu untuk membahas hal ini. Sebagaimana disinggung di awal, pasangan yang baru menikah cenderung lebih suka spending daripada saving, terutama karena mereka merasa punya uang.
Kondisi di atas jika tidak kunjung disadari tentu akan menjadi bumerang bagi mereka. Keputusan untuk tidak mengatur anggaran akan berdampak pada sulitnya menentukan alokasi dana. Bisa jadi, dana yang keluar cenderung tidak terbatas sedangkan kebutuhan pernikahan –terutama jangka panjang, harus dipersiapkan.
Maka dari itu, mengatur anggaran keuangan adalah hal yang penting untuk dilakukan. Tentu, sebelumnya, Kamu dan pasangan harus menentukan prioritas terlebih dahulu.
Masih Mementingkan Pengeluaran Personal
Ketika sudah menikah, berarti Kamu sudah siap untuk mengubah hidup yang personal menjadi tim, termasuk untuk perkara keuangan. Artinya, proyeksi pengeluaran adalah untuk kehidupan bersama. Meskipun, tentu, Kamu tetap boleh menggunakan dana untuk keperluan personal. Hanya saja, ada pembatasan.
Nah, kesalahan pengaturan keuangan pada pasangan baru yang juga sering terjadi adalah pasangan masih mementingkan pengeluaran personal. Padahal, bisa jadi salah satu pasangan memiliki penghasilan yang lebih sedikit sehingga sebenarnya perlu mendapatkan sokongan dana.
Beberapa hal di atas adalah kesalahan mengatur keuangan pasangan baru yang perlu Kamu hindari. Dengan menghindari beberapa kesalahan di atas, tentu kehidupan pernikahan Kamu akan jauh dari masalah keuangan yang merepotkan!