Kamu pasti sering mendengar istilah detoks? Dalam dunia kesehatan, istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada aktivitas yang berhubungan dengan upaya mengeluarkan racun dalam tubuh demi meningkatkan kualitas kesehatan, misalnya konsumsi air putih, berolahraga, diet sehat dan lainnya.

Namun bagaimana dengan detoks keuangan?

Dalam dunia finansial, makan detoks keuangan pada dasarnya sama, yakni sebuah upaya untuk mengeluarkan racun yang bisa jadi sumber penyakit dari keuangan kamu. Contohnya saja belanja tanpa memperhitungkan unsur kebutuhan, kebiasaan berhutang, dan lainnya.

Sama seperti detoks pada tubuh, untuk melakukan detoks keuangan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, mengetahui dulu jenis ‘racun’ dalam keuangan kamu dengan melakukan financial check up. Kamu bisa melakukannya sendiri, atau bisa juga dengan konsultasi kepada pakar keuangan.

Dalam financial check up, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, diantaranya:

  1. Cek kembali kondisi hutang kamu. Jika masuk dalam kategori hutang produktif, seperti untuk modal usaha dan lainnya, ini bisa dikatakan masih wajar. Tapi jika hutang tersebut bersifat konsumtif, maka ini lampu kuning bagi keuanganmu.
  2. Cek bagaimana rekening tabungan. Jika uang dalam rekening tabungan ada peningkatan, kondisi keuanganmu bisa dimasukkan dalam kategori sehat. Namun jika mengalami penurunan, atau bahkan sudah mencapai nol Rupiah, ini salah satu indikator keuangan tidak sehat.
  3. Cek profil investasi kamu, apakah saat ini sudah punya investasi yang bisa dijadikan sandaran di masa tua, atau tidak. Selain itu, cek nilainya, apakah mengalami peningkatan atau justru tergerus investasi, dan bagaimana kondisi investasi kamu, menguntungkan atau tidak.

Yang terpenting kamu harus punya dana darurat. Dalam detoks keuangan, dana darurat ini penting untuk dimiliki sebagai salah syarat utama keuangan kamu disebut dalam kondisi sehat. Jumlah dana darurat yang harus disediakan minimalnya 3-6 kali dari total pendapatan kamu per bulan.

Dana darurat sendiri lebih disarankan disimpan dalam bentuk aset yang mudah diuangkan, dan tahan terhadap inflasi, misalnya dengan menyimpannya dalam bentuk emas, dan lainnya.

Trik Melakukan Detoks Keuangan

Setelah mengetahui kondisi keuanganmu lewat financial check up, saatnya kamu mulai menyusun strategi untuk melakukan detoks keuangan dengan cara mengatur kembali strategi keuangan. Fokus utamanya adalah, meningkatkan pendapatan demi melunasi semua hutang.

Untuk meningkatkan pendapatan, kamu bisa mencari usaha sampingan yang bisa dijadikan sebagai sumber penunjang pendapatan utama. Cara lainnya, kamu bisa menyusun strategi untuk memangkas semua pengeluaran tidak penting, dan mengalihkan dana tersebut untuk membayar hutang.

Kenapa fokus kepada hutang? Sebenarnya ada banyak alasan mengenai hal ini. Namun yang paling utama, banyak pakar keuangan setuju jika hutang merupakan tanggungan yang akan menyulitkan langkah kamu melakukan evaluasi, sekaligus meningkatkan nilai aset dan investasi.

Investasi atau Dana Darurat Dulu

Anggap saja posisi kamu sekarang sudah berhasil melunasi semua hutang, baik yang bersifat produktif maupun konsumtif. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat. Seperti dijelaskan di atas, dana darurat merupakan salah satu indikator bagaimana kondisi keuanganmu.

Dengan adanya dana darurat, kamu pun bisa lebih fokus mengatur strategi meningkatkan pendapatan per bulan dengan berinvestasi, tanpa khawatir dengan resikonya. Selain itu, proses detoks keuangan pun sebenarnya bisa dikatakan sudah hampir selesai saat kamu sudah memilikinya.