Ada banyak sistem bisnis yang dilirik para milenial untuk menjadikan aktivitasnya di dunia maya jadi lebih produktif. Selain menjadi reseller, beberapa dari mereka memilih sistem bisnis dropship yang sangat cocok dijalankan buat kamu yang ingin berbisnis tanpa harus mengeluarkan banyak modal.
Apa itu sistem bisnis dropship?
Dropship merupakan sistem penjualan produk yang dilakukan secara online, dengan posisi si penjual tidak memegang kendali produk. Dengan kata lain, kamu hanya bertugas mencari pembeli, sementara proses pengiriman dan lainnya, diserahkan kepada supplier atau pemilik barang.
Menariknya, si pemilik barang atau supplier akan menyertakan toko online atau bahkan brand kamu saat melakukan pengiriman, seolah produk tersebut merupakan milikmu. Cara kerja sistem bisnis dropship ini cukup mirip dengan seorang perantara.
Mengenai keuntungan yang kamu dapatkan, ada beberapa opsi yang bisa ditawarkan, diantaranya:
- Si pemilik barang akan supplier akan memberikan harga yang lebih rendah dari harga jualnya, sehingga kamu bisa menjual produk tersebut dengan harga yang sama seperti si supplier.
- Si pemilik barang akan menentukan harga tertentu, sementara kamu akan mendapatkan keuntungan dari persentase atau poin penjualan.
- Si pemilik barang akan memberikan harga standar, sehingga kamu akan mendapatkan keuntungan dari poin penjualan. Tapi disisi lain mereka pun akan memberikan kebebasan kepada kamu untuk menjual produk tersebut dengan harga sesuai keinginan.
Mengenai sistem pembayaran produk, kamu bisa menampung uang hasil penjualan produk, dan bisa langsung disetorkan jika produk tersebut telah dikirimkan. Atau bisa juga kamu mengalihkan alamat transfer pembayaran ke nomor rekening si pemilik barang atau supplier.
Terlepas dari apapun opsi keuntungan dan sistem pembayaran yang kamu pilih, semuanya harus sesuai dengan kesepakatan bersama.
Cara Berjualan Dengan Sistem Dropship
Untuk menjalankan bisnis ini, yang kamu butuhkan hanya smartphone dan kuota internet. Untuk tempat berjualannya, kamu bisa memanfaatkan akun sosial media yang ada, seperti Facebook, Instagram dan lainnya. Jika ingin menjangkau lebih banyak pasar, kamu bisa menggunakan platform e-commerce.
Setelah itu, tawarkan produk yang akan kamu jual dengan mengunggah kelengkapan promosi, mulai dari foto hingga video. Biasanya kelengkapan promosi sudah disediakan oleh pihak supplier, namun kamu pun bisa memberikan ide kreatif sendiri dengan membuat konten promosi sendiri.
Namun sebelum menjalin kerjasama dengan pemilik barang atau supplier, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan, diantaranya:
- Kenali produk yang akan dijual. Biasanya beberapa supplier akan mengirimkan produk sampel dan produk knowledge agar kamu bisa menjelaskan spesifikasi produk saat proses negosiasi.
- Jika supplier tidak menyediakan sample produk, tidak ada salahnya untuk membeli satu atau dua produk yang akan kamu jual, untuk kemudian dipelajari. Sebagai tambahan, kamu bisa menggunakan internet untuk mencari referensi produk yang jual.
- Pastikan kamu menjalin kerjasama dengan supplier yang terpercaya. Ini penting, mengingat konsumen akan ‘mengejar’ kamu jika produk yang dikirimkan tidak memuaskan.
- Manfaatkan semua kelengkapan promosi, termasuk resi pengiriman, bukti transfer, hingga testimoni agar calon pembeli yakin jika kamu hanya menjual produk yang berkualitas.
Sebagai tambahan, pastikan kamu selektif dalam memilih supplier, jangan sampai orang yang kamu anggap supplier, ternyata sama-sama pelaku sistem bisnis dropship. Ini jelas merugikan karena potensi keuntungan yang kamu dapatkan akan semakin kecil, dan harga jual produk jadi semakin tinggi.