AdaKami.id – Pernahkah TemanKami kesulitan menolak ajakan teman karena merasa takut ketinggalan? Atau pernahkah TemanKami membandingkan kehidupan yang kamu punya dengan kehidupan orang lain yang terpampang di media sosial? Pada akhirnya, TemanKami mulai merasa bahwa kehidupan kita sendiri tidak memadai dan dorongan untuk mengikuti tren konsumtif semakin kuat.

Situasi tersebut sering disebut dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out). Dilansir dari Jawa Pos, FOMO merupakan kecenderungan merasa cemas atau tertekan ketika melewatkan aktivitas atau pengalaman yang terjadi disekitarnya. 

TemanKami perlu menyadari bahwa FOMO bisa berdampak negatif pada kestabilan keuangan seseorang, lho! Ketika kamu terus-menerus mengejar gaya hidup atau barang-barang tertentu untuk bisa menyamai orang lain, pengeluaran kamu bisa saja melebihi batas  kemampuanmu. Tidak jarang, orang yang merasa FOMO menggunakan kartu kredit atau mengambil utang untuk memenuhi keinginan tersebut. Hal ini bisa menyebabkan masalah keuangan jangka panjang, seperti utang yang tidak terbayar, ketidakstabilan keuangan, hingga stres yang berkepanjangan.

Tidak dapat dipungkiri, menolak dan menjelaskan ketidakmampuan kita dalam mengikuti gaya hidup atau menyanggupi ajakan dari orang lain merupakan hal yang sulit dilakukan. Namun, TemanKami harus berani menghadapi tantangan ini dan lebih memprioritaskan kesehatan finansialmu. Tapi, bagaimana cara mengatasi situasi tersebut? TemanKami bisa simak beberapa tips di bawah ini, ya!

  1. Usulkan Ide atau Tawaran dengan Harga yang Lebih Terjangkau
    Ketika ada teman atau keluarga yang mengajak ke tempat yang membutuhkan biaya mahal atau membeli barang yang mahal, kamu bisa menyarankan atau mengusulkan pilihan lain denganĀ  harga yang lebih terjangkau. Apabila mereka menolak, sebaiknya kamu juga berusaha menolak dengan tegas. Kamu dapat mengatakan bahwa kamu akan senang menghabiskan waktu dengan mereka tetapi ingin mencari pilihan yang lebih hemat karena ada prioritas keuangan lainnya. Hal yang penting di sini adalah kamu bersikap menghargai hubungan dengan teman atau keluargamu tanpa mengorbankan kesehatan finansialmu.
  2. Kelola Emosi dengan Baik
    FOMO memiliki kaitan yang erat dengan emosi. Penting bagi TemanKami untuk bisa mengelola emosi dan keinginanmu dengan baik. Kamu perlu ingat bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dan memiliki waktu masing-masing untuk setiap momennya. Oleh karena itu, kamu tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain dan berusaha mengikuti tren setiap saat.
  3. Buat rencana keuangan yang jelas
    Menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang bisa membantu TemanKami tetap fokus pada prioritasmu. Buat rencana keuangan yang mencakup pengeluaran untuk kebutuhan, keinginan, tabungan, dan dana darurat. Hal ini juga bisa membantu kamu untuk lebih berani dan merasa percaya diri saat menolak ajakan yang tidak sesuai dengan kondisi serta rencana keuanganmu. Untuk merencanakan keuangan, kamu bisa melihat tipsnya di sini, ya!

Merasa FOMO di tengah meluapnya paparan informasi dan ajakan untuk bersikap konsumtif merupakan hal yang wajar. Namun, kamu perlu mengendalikan emosi tersebut agar bisa terbebas dari potensi kerugian finansial yang akan membebani dirimu sendiri. Jadi, yuk, buat pilihan yang bijak untuk masa depan yang lebih baik!

Sumber: Jawa Pos. (2024, Mei 9). Pertempuran Psikologis JOMO vs FOMO, Ketahui Cara Berhenti Khawatir Ketinggalan Tren dan Menikmati Hidup yang Nyata. Wikipedia. Retrieved May 9, 2024, from https://www.jawapos.com/lifestyle/014632809/pertempuran-psikologis-jomo-vs-fomo-ketahui-cara-berhenti-khawatir-ketinggalan-tren-dan-menikmati-hidup-yang-nyata