Kartu kredit sudah cukup lama jadi bagian penting dunia perbankan. Tidak hanya memudahkan saat bertransaksi, penggunaan kartu kredit yang bijak akan memberikan banyak keuntungan, salah satunya bisa digunakan sebagai dana darurat dalam kondisi tertentu.
Namun sayang, banyak orang yang salah kaprah dalam penggunaannya hingga membuat mereka mengalami guncangan finansial. Alhasil, gerakan hidup tanpa kartu kredit pun sempat menggema di dunia maya dengan diiringi gerakan gunting kartu kredit yang diinisiasi beberapa selebriti Indonesia.
Yang jadi masalah, banyak manfaat yang diberikan kartu kredit sehingga orang-orang enggan meninggalkannya. Lantas, bisakah kita hidup tanpa kartu kredit?
Di Indonesia, Masih Sangat Mungkin
Pengguna kartu kredit di Indonesia memang mengalami peningkatan, hal ini pun didorong dengan banyaknya merchant yang menerima pembayaran dengan menggunakan kartu serbaguna tersebut, dan promosi dari pihak penerbit kartu kredit yang semakin memudahkan kamu untuk memilikinya.
Hal ini dibuktikan dengan data terbaru yang dirilis Bank Indonesia (BI), yang menyebut jika jumlah kartu kredit yang beredar di tahun 2020 ini telah mencapai 17,61 juta kartu, atau mengalami kenaikan sebesar 2,67 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 17,15 juta kartu.
Namun meskipun begitu, faktanya Kartu Kreditmasih jadi ‘barang asing’ bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini diketahui lewat data yang dirilis perusahaan layanan informasi Experian, yang mencatat pengguna kartu kredit di Indonesia baru mencapai 5 persen.
Jumlah tersebut masih kalah jauh ketimbang negara emerging market lainnya, seperti Malaysia, Singapura dan Filipina yang pengguna kartu kreditnya sudah mencapai 15 persen.
Fakta lainnya, jumlah merchant yang menerima kartu debit lebih banyak ketimbang kartu kredit, termasuk saat belanja di toko online. Selain itu, kamu nggak perlu kartu kredit untuk mendapatkan diskon, karena pihak Bank kerap menggelar diskon yang sama untuk keduanya (kartu kredit dan debit).
Banyak Pilihan Uang Digital
Saat ini Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan penggunaan uang elektronik alias e-money. Beberapa merchant bahkan kini sudah mulai melirik penggunaan uang digital tersebut, misalnya OVO, GoPay, DOKU Wallet dan lainnya.
Seolah tidak mau kalah, pihak Bank pun kini mulai meluncurkan produk e-money mereka, misalnya Sakuku BCA, TapCash BNI, BRIZZI BRI, Flazz BCA, e-Money Mandiri, dan lainnya. Jelas ini merupakan pilihan menarik.
Selain itu, kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih suka menggunakan produk-produk baru, membuat popularitas uang digital tersebut jauh lebih cepat meningkat ketimbang penggunaan Kartu Kredit, meski pada akhirnya harus diakui jika popularitas OVO dan GoPay masih yang terdepan.
Tetap Bisa Mengajukan KPR dan KKB
Di negara-negara maju, terutama di Eropa dan Amerika memiliki kartu kredit jadi hal yang wajib. Hal ini berkaitan dengan beberapa kebutuhan kebutuhan penting yang hanya bisa diselesaikan jika punya kartu kredit, seperti belanja online, mengajukan kredit rumah atau kendaraan baru.
Sementara di Indonesia, kamu masih tetap bisa belanja online, mengajukan KPR atau KKB meski tidak punya kartu kredit. Dengan kata lain, posisi kartu kredit di tangan kita tidak lain hanya sebatas kebutuhan pendukung saja karena semuanya masih bisa dicover oleh kartu debit dan uang cash.
Selain itu, kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum menerapkan sistem ‘bijak berbelanja’. Kondisi ini diperparah dengan pola hidup yang konsumtif, sehingga sangat pantas jika kamu harus berhitung dua kali sebelum memutuskan untuk punya kartu kredit.
Kesimpulannya, hidup tanpa kartu kredit di Indonesia masih sangat mungkin dilakukan. Namun jika kamu merasa punya kendali atas dorongan syahwat berbelanja, dan membutuhkannya sebagai penunjang aktivitas sehari-hari, maka memiliki Kartu Kredit bisa jadi solusi terbaik.