Peluang bisnis bisa datang dari mana saja. Yang kamu butuhkan hanya jeli melihat peluang tersebut, kemudian mengembangkanya agar berhasil jadi tambang uang. Salah satunya Benny Santoso yang berhasil meraih puluhan juta rupiah dari bisnis tempe.
Nama Benny di dunia kuliner, khususnya pecinta tempe memang cukup bersinar. Namun siapa sangka, cikal bakal bisnis tempe yang digeluti pemuda 25 tahun tersebut justru berawal dari tugas kuliah.
Ketika itu dia memutuskan untuk mengambil sebuah proyek kecil tentang olahan tempe, mulai dari proses pembuatan tempe, hingga mengolah tempe jadi produk oleh-oleh khas Bali. Tentu bukan tempe biasa, Benny melakukan sedikit modifikasi dengan menyajikan tempe rasa keju.
Setelah lulus kuliah, Benny tidak langsung terjun ke dunia bisnis tempe. Sama seperti kebanyakan lulusan baru, pemuda asal Solo ini memilih untuk bekerja sebagai juru masak. Namun ketika itu Benny merasa pekerjaannya sangat menyita waktu, sehingga dia pun memutuskan untuk berbisnis.
Bermodal pengalamannya membuat tempe rasa keju, dia pun mulai mempraktekan hasil kuliahnya. Untuk memulai bisnis yang digelutinya sejak tahun 2016 tersebut, Benny hanya mengeluarkan modal sebesar 3.5 juta untuk membeli alat pengupas kedelai dan kacang kedelai.
Untuk pemasarannya, Benny cukup beruntung karena dia tinggal di Bali, sehingga produk olahannya ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tidak hanya itu, dia pun memasarkan produknya ke restoran, hotel dan ritel-ritel yang berada di wilayahnya.
Hanya dalam waktu singkat, bisnis tempe yang digagasnya berkembang pesat. Bahkan dari bisnis tempe yang baru dijalankannya selama 4 tahun ini, Benny bisa meraih keuntungan hingga 50 juta, bahkan pernah juga keuntungannya mencapai angka lebih dari 100 juta dalam sebulan.
Lebih lanjut lagi, Benny menjelaskan jika rata-rata wisatawan lokal lebih menyukai membeli tempe mentah, untuk kemudian mereka olah sendiri di rumah. Sementara untuk wisatawan asing, kebanyakan mereka membeli tempe yang siap santap, terutama tempe dalam bentuk cookies tempe.
Selain kedua produk tersebut, Benny kini punya olahan baru, yakni energy ball. Menu ini sangat cocok disantap oleh mereka yang sedang menjalankan program diet, atau membentuk tubuh di gym. Salah satu khasiatnya, olahan barunya ini akan membuat kamu cepat kenyang.
Untuk harganya, rata-rata produk tempenya ini dijual seharga 20-50 ribu per kemasan 50-200 gram. Khusus untuk tempe mentah, dia menjualnya dengan harga 20 ribu per pack, berisi 3 papan tempe berukuran 90 gram.
Andalkan Pemasaran Online Selama Pandemi
Sama seperti sektor bisnis lainnya, Benny mengaku jika omzet bisnis tempe yang dijalankannya ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan mencapai 30 persen. Namun beruntung, perkembangan dunia maya telah membantu bisnisnya tetap bertahan.
Saat ini, Benny hanya mengandalkan pemasaran secara online dengan memanfaatkan sosial media, membuat website dan marketplace. Menariknya, ekspansi bisnisnya ke dunia maya ini baru dijalankannya dalam beberapa bulan terakhir.
Selain pandemi, Benny pun mengaku ada tantangan lainnya yang kini dihadapinya, yakni rasa bosan dan kejenuhan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, dia mengaku sempat ingin berhenti dari bisnis tempe yang telah membesarkan namanya tersebut.
Namun menurutnya, semua itu tidak boleh terjadi. Saat penyakit khas pengusaha muda tersebut mulai hinggap, dia langsung kembali mengingat tujuan utamanya menjalankan bisnis ini, yakni keinginannya untuk jadi pengusaha sukses.