Kamu pasti sering mendengar istilah Investasi dan Trading. Sepintas, keduanya terlihat sama. Baik investasi maupun trading sama-sama punya resiko besar saat salah melangkah, sama-sama mengincar keuntungan besar, dan sama-sama membutuhkan analisa kuat untuk mendapat pilihan terbaik.

Namun meski punya banyak kesamaan, pada dasarnya Investasi dan Trading merupakan kegiatan yang punya aturan main dan profil risiko yang berbeda. Nah biar nggak saru, mendingan kita intip yuk beda Investasi dan Trading. Kira-kira kamu pilih kategori yang mana?

Investasi

Secara sederhana, investasi bisa dikatakan sebagai aktivitas menanamkan modal dalam sebuah bidang usaha. Sifatnya sendiri pasif. Artinya, seorang investor tidak akan terjun langsung menjalankan usaha tersebut, tapi akan menyerahkan kepada orang lain untuk mengelola usaha tersebut.

Dengan cara ini, seorang investor berkesempatan untuk bisa meraih keuntungan lebih besar tanpa harus capek memikirkan strategi bisnis, dan menjalankannya. Namun tidak menutup kemungkinan mereka pun akan ikut mencicipi kerugian jika bisnis tersebut jatuh.

Selain itu, beda Investasi dan Trading yang paling mencolok adalah, seorang investor pun punya kesempatan luas untuk fokus kepada bidang usaha lainnya, atau bahkan kembali berinvestasi di bidang bisnis lainnya yang dinilai menguntungkan.

Sementara untuk kekurangannya, seorang investor tidak punya wewenang untuk mengendalikan bisnis tersebut. Selain itu, kamu yang bermain sebagai investor pun harus keluar modal yang cukup besar, bahkan tidak jarang modal tersebut lambat kembali, atau bahkan ‘hangus’.

Trading

Trading merupakan kebalikan dari investasi, yakni kegiatan usaha yang fokus kepada strategi dan manajemen bisnis untuk mengembangkan bisnis yang dikelola. Dengan kata lain, sifat trading ini lebih aktif, sekaligus jadi penentu dari nasib uang yang dikeluarkan investor.

Mengenai keuntungan, seorang trader bisa mendapat keuntungan yang sangat besar, bahkan bisa jauh lebih besar dari investor. Kelebihan lainnya, kamu menguasai seluk beluk bidang bisnis yang dijalankan, sehingga ada harapan di kemudian hari kamu bisa mengambil peran keduanya.

Seorang trader tidak akan terlalu terpukul secara finansial jika bisnis yang dijalankan mengalami kerugian. Namun bukan kehilangan uang yang paling ditakutkan, para trader justru lebih takut kehilangan kepercayaan dari para investor.

Inilah alasan kenapa seorang trader harus benar-benar paham dengan bisnis yang dijalankannya, mampu melakukan analisa, dan mengambil keputusan dengan cermat. Beda Investasi dan Trading lainnya adalah, seorang trader harus terus menganalisa, melakukan riset, dan evaluasi berkala.

Investor atau Trader

Jika bicara mana yang lebih baik, keduanya punya plus dan minus. Keduanya pun saling terkait satu sama lain, dan ada hubungan simbiosis mutualisme dari keduanya. Bagaimanapun juga seorang trader tidak mungkin bisa ‘bergerak’ tanpa kucuran dana dari para investor.

Sementara para investor sendiri tidak akan mendapatkan pundi-pundi keuntungan jika mereka tidak mampu menemukan seorang trader yang baik, yang mampu ‘menggandakan’ uangnya dengan cepat dan tepat, sesuai dengan yang diharapkan.

Bagaimana jika punya keduanya? Artinya, selain punya kekuatan secara finansial, kamu punya kemampuan manajemen yang baik, dan mampu melakukan penetrasi bisnis yang akurat. Jika berada di level ini, maka ambilah kesempatan jadi seorang investor, sekaligus trader bagi perusahaan.

Bagaimana, sekarang sudah tahu kan beda Investasi dan Trading?