Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi di tahun 2030 nanti, sebanyak 64 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, atau yang kita kenal dengan istilah bonus Demografi. Kondisi ini bisa mendatangkan banyak keuntungan, tapi juga bisa jadi bencana ekonomi bagi Indonesia.

Lho kok bisa begitu? Nah ketimbang bingung, mending kita simak yuk penjelasan tentang bonus demografi, serta keuntungan dan kerugiannya bagi Indonesia.

Apa Itu Bonus Demografi

Bonus demografi merupakan kondisi ketika jumlah penduduk yang berusia produktif, jauh lebih besar ketimbang penduduk yang berada di usia tidak produktif (anak-anak dan lansia). Penduduk usia produktif sendiri merupakan mereka yang berada di usia 15-64 tahun.

Jika dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi  ini punya dampak positif bagi pembangunan dan perekonomian negara, termasuk dapat meningkatkan iklim investasi dan membuat neraca perekonomian negara terkerek naik.

Ada beberapa negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi ini, misalnya Jepang dan Korea. Bahkan hingga saat ini Jepang masih jadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat di Asia, meski mereka saat ini sudah melewati bonus demografinya.

Sementara jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi justru bisa mendatangkan kerugian besar, baik untuk perekonomian masyarakat maupun negara. Gelombang pengangguran akan meningkat, dan angka kemiskinan akan cenderung bertambah.

Bagaimana Cara Memanfaatkannya?

Perlu persiapan dan pengelolaan yang profesional untuk bisa memaksimalkan bonus demografi yang diprediksi akan dimiliki Indonesia di tahun 2030, salah satunya dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan mendorong masyarakat untuk lebih menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Pemerintah sendiri saat ini sedang bekerja keras dengan cara mendukung program ekonomi kreatif, membina UKM dan UMKM serta meningkatkan infrastruktur guna mendukung arus lalu-lintas barang.

Potensi daerah pun terus digali, termasuk di sektor pariwisata dengan mengembangkan banyak objek wisata baru, seperti KIK Mandalika serta pembangunan sirkuit Mandalika yang berpotensi mendatangkan banyak kunjungan wisatawan asing.

Langkah lainnya yang sedang digarap pemerintah adalah dengan mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru. Banyak cara dilakukan untuk mendukung langkah ini, salah satunya dengan pelatihan Pra Kerja dan lainnya.

Dengan cara ini, diharapkan potensi rasio beban ketergantungan penduduk akan berkurang, sehingga Indonesia akan lebih siap memanfaatkan bonus demografi.

Apa Yang Harus Kita Lakukan?

Sebagai anak muda, hal pertama yang harus kamu lakukan tentu harus membekali diri dengan kemampuan untuk bersaing. Terus berkarya dan ciptakan lapangan kerja sendiri, sehingga di tahun 2030 nanti kamu jadi salah satu pihak penyumbang lapangan kerja bagi orang lain.

Selain itu, penting untuk mempersiapkan tabungan di masa depan. Mengingat menurut data terbaru, saat ini hanya sekitar 27 persen masyarakat usia produktif yang punya tabungan masa depan. Jelas jumlah ini sangat tidak ideal.

Maka dari itu, penting mempersiapkan diri untuk jadi generasi tangguh, generasi yang tidak berpikir hanya mencari pekerjaan, namun generasi yang selalu berpikir untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Bagaimana, sudah siapkan jadi bagian bonus demografi Indonesia?