Belakangan ini banyak orang yang mulai tertarik menggunakan uang elektronik. Menurut data Bank Indonesia, transaksi uang elektronik (UE) di bulan Mei 2020 kemarin, melesat hingga 17,31 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini diimbangi dengan peningkatan volume transaksi digital banking yang meningkat hingga 30,33 persen. Hal ini merupakan kabar baik, sekaligus menandakan jika masyarakat Indonesia sebenarnya sudah siap menerima sistem pembayaran baru yang berbasis digital.

Di Indonesia sendiri ada dua jenis uang elektronik yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan transaksi, yakni uang elektronik card based (chip) dan server based.

Sesuai dengan namanya, uang elektronik card based ini berbentuk layanan kartu, seperti Flazz yang dikeluarkan oleh Bank BCA, TapCash milik Bank BNI, E-money dari Bank Mandiri, Brizzi milik Bank BRI, Indomaret Card dan lainnya.

Sementara untuk uang elektronik server based, uang elektronik ini tersimpan dalam aplikasi khusus dan bisa digunakan lewat scan QR Code khusus berupa QRIS (QR Code Indonesian Standar), contohnya GoPay, OVO, Sakuku, LinkAja, dan lainnya.

Keunggulan Uang Elektronik

Kampanye penggunaan uang elektronik sendiri sebenarnya sudah cukup lama digaungkan. Ada beberapa keunggulan yang coba ditawarkan uang elektronik ini, diantaranya adalah kemudahan dan keamanan dalam transaksi.

Selain itu, ada beberapa keunggulan lainnya yang membuat kamu wajib mencoba bertransaksi dengan uang elektronik, diantaranya adalah

  1. Uang elektronik menjanjikan kemudahan karena transaksi hanya menggunakan QR Code atau kartu saja. Kini kamu nggak perlu repot dengan uang koin hasil kembalian.
  2. Lebih praktis karena uang yang kami miliki hanya berupa kartu atau disimpan dalam bentuk saldo yang hanya bisa digunakan lewat scan QR Code.
  3. Tentu privacy kamu lebih terjaga. Kini nggak ada lagi istilah mengidentifikasi seseorang ‘berduit; atau tidak lewat dompetnya yang tebal.
  4. Banyak merchant yang memberikan program promosi untuk setiap transaksi menggunakan uang elektronik tertentu. Baik itu program promosi berupa pembelian cash maupun kredit.
  5. Kamu akan terhindar dari resiko pencurian atau hilang uang karena terjatuh. Hal tersebut karena seluruh uang kamu kini hanya tercetak dalam bentuk angka-angka digital saja.

Yang paling penting, kamu akan lebih mudah dalam mengakses laporan keuangan yang bisa digunakan untuk melakukan evaluasi belanja, atau menentukan strategi keuangan jangka pendek dan panjang.

Tetap Bijak Dalam Menggunakan Uang Elektronik

Meski punya banyak kelebihan, dan memudahkan kamu untuk memantau alur keuangan, tetap saja kamu dituntut lebih bijak dalam menggunakan uang elektronik. Jangan sampai semua kemudahan tersebut malah membuat kamu semakin konsumtif.

Berikut merupakan beberapa trik bijak menggunakan uang elektronik:

  1. Pilih uang elektronik yang benar-benar menopang kebutuhan harian kamu. Jangan sampai uang elektronik yang kamu miliki mengendap tanpa bisa digunakan.
  2. Isi saldo uang elektronik seperlunya saja. Pasalnya, masih banyak tempat yang belum menerima pembayaran dengan uang elektronik.
  3. Jauhkan uang elektronik dari anak-anak atau orang yang belum memahami keuangan. Ini penting untuk menghindari kemungkinan uang habis untuk keperluan yang tidak penting.
  4. Sama seperti uang dalam bentuk cash, kamu harus menyiapkan saldo uang elektronik, lengkap dengan rencana keuangannya. Pastikan saldo tersebut digunakan sesuai rencana.
  5. Pastikan kamu menggunakan uang elektronik yang telah dikeluarkan atau didukung penuh oleh pihak perbankan. Pasalnya, produk tersebut dipastikan sudah menjangkau hingga pelosok.

Yang paling penting, sebelum memilih produk uang elektronik, kamu harus melakukan survey terlebih dahulu. Coba jelajahi seluruh pelosok perkotaan untuk memastikan ketersediaan merchant yang menerima pembayaran dengan menggunakan uang elektronik tersebut.