Masih ingat dengan uang 1000 kelapa sawit? Yup, uang koin sempat populer di Indonesia di tahun 90an, dan kerap jadi buruan para kolektor uang unik tersebut popularitasnya kini kembali naik. Bahkan di pertengahan tahun 2020 kemarin, uang tersebut dibanderol dengan harga tak masuk akal.
Di beberapa situs marketplace, hingga kini kamu masih bisa melihat beberapa orang yang menawarkan uang koin bergambar kelapa sawit tersebut. Harga yang dipatok beragam, mulai dari puluhan juta, hingga ratusan juta per keping. Beuh, ngeri banget kan?
Ada banyak alasan kenapa banyak orang yang memburu uang 1000 kelapa sawit tersebut, mulai dari dijadikan sebagai mahar, hingga dibuat sebagai koleksi pribadi.
Ternyata Masih Berlaku Lho!
Fenomena ini bahkan membuat pihak Bank Indonesia angkat bicara. Lewat Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko, pihak BI menjelaskan jika uang koin tersebut masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Onny bahkan menjelaskan jika uang 1000 kelapa sawit memiliki tahun emisi 1993, dan masih belum ditarik dari peredaran. Jadi kalau kamu menggunakan uang koin tersebut untuk membeli gorengan, atau buat beli permen, masih bisa dan seharusnya diterima oleh si penjual.
Sementara terkait fenomena dijual dengan harga yang sangat fantastis, atau diluar dari nilai yang dikeluarkan pihak BI, Onny menjelaskan itu bukan masalah. Menurutnya, harga jual uang 1000 kelapa sawit tersebut tergantung dari kesepakatan si penjual dan pembelinya.
Menurutnya kegiatan ini termasuk dalam koleksi numismatic atau koleksi uang-uang kuno, bukan sebagai bagian dari transaksi.
Ternyata Hanya Dibesar-besarkan
Meski faktanya banyak ditawarkan dengan harga fantastis, namun banyak penjual uang kuno menolak hal ini. Menurutnya, harga yang dicantumkan terlalu dibesar-besarkan. Faktanya, harga uang 1000 kelapa sawit tersebut tidak setinggi yang diberitakan.
Misalnya Gus Ahmad Legen, Penjual uang kuno asal Gresik yang menjelaskan jika harga normal uang 1000 kelapa sawit hanya 2500-4000 per keping. Dia pun mengaku punya stok sekitar 3000 keping, dan tidak pernah menjual dengan harga diatas harga normal tersebut.
Pengakuan yang sama disampaikan pemilik akun @annasfadloli yang biasa menjajakan uang koin kuno di marketplace Shopee. Menurutnya, harga uang koin kuno, termasuk uang 1000 kelapa sawit harganya tidak lebih dari 2.100 per keping untuk uang koin yang terdapat cacat, seperti berkarat atau bolong.
Sementara untuk uang 1000 kelapa sawit yang masih dalam kondisi mulus dan sudah dibersihkan, pedagang asal Ponorogo, Jawa Timur dan sudah berjualan uang koin kelapa sawit sejak tahun 2015 tersebut mengaku menjualnya dengan harga 3600 per keping.
Dengan harga yang ditawarkannya tersebut, hingga saat ini dirinya mengaku sudah menjual sebanyak 2400 keping uang koin, dan kini stok tersisa hanya sekitar 101 keping lagi.
Penjual tersebut kemudian menambahkan jika ketertarikan konsumen terhadap uang 1000 kelapa sawit tersebut terjadi sejak viral di media karena harganya yang tidak masuk akal. Ada banyak yang mencarinya, dan kebanyakan hanya untuk koleksi pribadi saja.
Strategi menaikkan harga tak wajar tersebut dalam dunia bisnis dikenal dengan skema pump and dump. Skema ini umumnya diterapkan di pasar saham, namun sudah beberapa kali terbukti mampu diterapkan untuk mengerek harga produk di pasaran.
Beberapa contohnya adalah fenomena kenaikan harga anthurium atau bunga gelombang cinta, batu akik, hingga yang terbaru fenomena harga pohon hias janda bolong atau Monstera adansonii. Jika melihat polanya, skema yang sama sepertinya coba dijalankan untuk uang 1000 kelapa sawit.