Dalam beberapa tahun belakangan ini, bisnis franchise di Indonesia berkembang cukup pesat. Beberapa merek lama berhasil mengembangkan sayapnya hingga ke pelosok, sementara nama-nama baru mulai bermunculan dan mulai mengancam merek-merek lama.
Namun ada yang unik dari fenomena bisnis franchise di Indonesia. Ternyata masih banyak orang yang belum mengenal sistem bisnis ini. Mereka beranggapan jika satu merek hanya dikendalikan oleh satu perusahaan dengan banyak anak cabang.
Pengertian Franchise dan Cara Kerjanya
Secara garis besar, franchise merupakan sistem kerjasama antara pihak pertama sebagai pemilik merek, dengan seorang pengusaha yang bertugas untuk mengelola sistem operasionalnya. Prinsip utamanya adalah kemitraan dengan tujuan utama guna memperoleh keuntungan dan branding.
Misalnya pihak pertama merupakan pemilik brand ABC yang sudah ternama, sementara pihak kedua memiliki modal, yang mencakup lokasi dan modal. Pihak kedua cukup kesulitan untuk mengembangkan merek baru, sehingga meminta pihak pertama untuk mengizinkannya menggunakan brand ABC.
Dari sistem kerjasama ini, pihak pertama diuntungkan karena brand miliknya semakin dikenal, sementara pihak kedua diuntungkan karena dia tidak perlu repot-repot lagi membangun brand, minimalnya dia sudah mampu memotong biaya promosi.
Ada beberapa brand franchise yang sudah cukup dikenal di Indonesia, bahkan sudah menyebar hingga ke berbagai negara, misalnya McD, Burger King dan KFC.
Plus Minus Bisnis Franchise
Meski terdengar mudah, namun bukan berarti bisnis franchise ini mudah dijalankan. Ada banyak hal yang harus kamu ketahui, salah satunya tentang keuntungan dan kerugian menjalankan bisnis franchise. Mau tahu apa saja? Simak yuk beberapa keunggulan dari bisnis franchise berikut ini.
- Manajemen bisnis telah terbangun, mulai dari ide bisnis, nama brand, hingga sistem manajemennya. Jadi kamu tinggal pakai dan mengikuti guide yang sudah diberikan.
- Brand yang digunakan sudah dikenal masyarakat, sehingga kamu tidak perlu repot-repot lagi membangun brand. Misalnya KFC yang sudah dikenal di seluruh dunia.
- Kamu akan lebih mudah mendapatkan investor karena brand yang dibangun sudah terbukti kokoh an punya jaringan pemasaran yang luas.
- Kerjasama usaha telah terbangun dengan rapi, terutama dalam hal pemasok bahan baku, suplai produk, agensi periklanan dan sistem pemasaran.
- Kamu akan mendapatkan pelatihan khusus, mulai dari manajemen finansial, cara periklanan, strategi pemasaran dan lainnya. Semuanya hasil riset, dan tinggal pakai.
Selain punya keunggulan seperti yang disebutkan di atas, menjalankan bisnis franchise pun punya beberapa nilai minus, diantaranya adalah:
- Kamu kurang memiliki kendali atas usaha yang dijalankan. Bahkan untuk menentukan harga dan produk yang dijual, semuanya harus atas persetujuan si pemilik brand.
- Kamu tidak bisa memilih pemasok atau supplier, meski kamu menemukan supplier yang lebih menguntungkan. Semuanya sudah tersedia dan tinggal menjalankan saja.
- Usahamu akan terpengaruh dengan reputasi waralaba lain. Jika ada satu mitra yang melakukan hal buruk, imej buruk tersebut akan menimpa usahamu juga.
- Adanya biaya franchise yang harus dibayarkan. Selain biaya rutin yang harus dibayar sesuai dengan kesepakatan awal, biasanya kamu pun wajib membayar biaya pelatihan dan lainnya.
- Adanya pemotongan keuntungan untuk membayar royalti kepada franchisor. Bahkan saat keuntunganmu sedikit, pemotongan tersebut akan selalu ada.
Jika melihat plus-minusnya, bisnis franchise lebih cocok digeluti oleh kamu yang ‘malas’ bereksplorasi, atau hanya ingin menjadikannya sebagai sampingan. Tapi jika kamu tipe orang yang inovatif, dan selalu tertantang untuk mengembangkan bisnismu sendiri, sebaiknya pilih model bisnis lainnya.