Belakangan ini istilah sandwich generation sedang jadi perbincangan hangat di dunia maya. Hampir sama dengan nasib roti lapis, generasi sandwich atau sandwich generation merupakan generasi milenial yang posisinya terhimpit antara kebutuhan finansial pribadi dengan keluarga.
Akibatnya banyak dari generasi milenial yang berada dalam posisi sandwich generation, kerap diterpa kekhawatiran akan mengalami masalah finansial. Lantas bagaimana solusinya? Berikut merupakan trik mengatur keuangan buat kamu yang terjebak dalam posisi sandwich generation.
- Identifikasi Keuangan Keluarga
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk terbebas dari masalah finansial, meski berada dalam status sandwich generation adalah, mengidentifikasi kondisi keuangan seluruh anggota keluarga, prioritaskan anggota keluarga terdekat saja, seperti kakak, adik dan lainnya.
Dengan cara ini kamu akan tahu bagaimana kondisi keuangan mereka, sekaligus melihat siapa yang berpotensi bisa meringankan tugasmu. Jika ternyata harus menanggung kebutuhan finansial orang tua sendirian, setidaknya biarkan mereka tahu jika kamu berjuang untuk mereka juga.
- Jalin Komunikasi Positif
Bagi sandwich generation, penting untuk tetap menjalin komunikasi dengan sanak saudara lainnya. Ini penting dilakukan, selain untuk menjaga hubungan baik antar keluarga, ini dilakukan agar saat mengalami kesulitan, kamu tidak akan segan membicarakannya dengan mereka.
Selain itu, menjalin komunikasi positif penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman yang berpotensi membuat hubungan keluarga renggang. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah isu warisan. Jangan sampai timbul kesan kamu ‘mengurus’ orang tua hanya demi warisan.
- Atur Arus Kas Keluarga
Pastikan kamu punya cash flow yang positif. Pasalnya, salah dalam mengelola keuangan, itu artinya kamu sedang menjerumuskan seluruh keluarga ke dalam bencana ekonomi. Pengaturan arus kas ini meliputi banyak hal, terutama untuk mengevaluasi pengeluaran yang tidak efektif.
Selain itu, dengan pengaturan arus kas yang baik, kamu bisa dengan mudah mempersiapkan banyak hal, salah satunya adalah wajib punya dana darurat. Bahkan buat kamu yang masuk dalam kategori generasi sandwich, sangat disarankan punya dana darurat dalam jumlah maksimal.
- Tunda Utang Konsumtif
Dalam pola belanja, sandwich generation wajib menganut prinsip belanja demi kebutuhan, bukan demi keinginan. Namun bukan hanya berlaku untuk kebutuhan belanja saja, kamu pun harus mengutamakan prinsip yang sama saat akan mengambil hutang.
Sebelum mengajukan pinjaman, kamu wajib meninjau tujuan utamanya. Jika hanya untuk tujuan konsumtif, seperti membeli kendaraan baru meski kendaraan lama masih layak pakai, atau memperbaiki rumah, padahal rumah lama masih layak pakai, maka sebaiknya tunda dulu.
- Berikan Modal
Ketimbang ikan, lebih baik kamu memberikan kail. Artinya, ketimbang terus-menerus memberikan uang tunai, sebaiknya arahkan mereka punya penghasilan sendiri. Misal dengan cara memberikan modal kepada mereka untuk membuka warung kecil-kecilan, dan lainnya.
Jika memungkinkan, kamu bisa memberi modal usaha kepada anggota lainnya. Harapannya, cara ini bisa membuat seluruh anggota keluarga punya penghasilan tambahan, kondisi perekonomian mereka, dan kamu pun otomatis akan punya suntikan tenaga dalam mengurus orang tua.
Artinya, sandwich generation dituntut untuk bijak dalam keuangan, mampu melihat hal-hal yang berpotensi jadi masalah keuangan, dan cepat dalam menyelesaikan semua masalah keuangan. Sumber modal bisa didapatkan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling mudah bisa melalui aplikasi pinjaman Adakami. Dengan proses yang cepat, pinjaman dapat dicairkan dalam hitungan menit.