Pasti kamu sering kan mendengar kata Wall Street? Ya, saat menyimak berita tentang bursa saham Internasional, kata Wall Street New York pasti akan terucap sebagai acuan dari aktivitas perdagangan tersebut. Yup, Wall Street memang punya pengaruh kuat terkait perekonomian global.

Lantas, apa itu Wall Street?

Wall Street sebenarnya nama sebuah jalan yang berada di Manhattan, New York. Lebih tepatnya, jalan ini membujur dari Broadway di sisi timur, kemudian menuruni lembah menuju ke arah South Street di East River, melewati pusat historis dari distrik keuangan Amerika, Manhattan.

Di situlah kemudian muncul dibangun gedung permanen pertama dari New York Stock Exchange. Tidak disangka, gedung tersebut terus dikenal dan punya pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian Amerika, hingga akhirnya istilah Wall Street pun dikenal hingga saat ini.

Di masa kini, istilah Wall Street New York digunakan sebagai rujukan daerah sekitar gedung (letak geografi), sekaligus sebagai istilah mengacu kepada segala hal yang berkaitan dengan kepentingan finansial paling berpengaruh di Amerika, terutama pergerakan bursa saham dunia.

Di sini, kamu akan menemukan berbagai kantor kantor bursa perdagangan, mulai dari perdagangan saham, hingga Distrik Keuangan seperti NYMEX, NASDAQ, NYSE, AMEX, dan NYBOT.

Sejarah Panjang Wall Street

Nama Wall Street New York menyimpan sejarah yang cukup panjang. Catatan ini dimulai saat abad ke-17, ketika itu wilayah tersebut digunakan sebagai perbatasan wilayah utara dalam kesepakatan New Amsterdam. Tiang pancangnya sendiri mulai dibangun pada tahun 1640.

Di tahun 1653, Peter Stuyvesant yang ditunjuk sebagai wakil West India Company, memimpin pembangunan tembok pertahanan setinggi 12 kaki untuk menahan gempuran prajurit Inggris. Dia mengerahkan seluruh budak dari Afrika untuk melaksanakan pembangunan tersebut.

Seiring dengan masifnya pergerakan koloni-koloni Inggris dan suku Indian, dinding pertahanan tersebut terus mengalami penguatan. Hingga akhirnya di tahun 1685, Wall Street yang merupakan jalanan yang memanjang sepanjang sisi benteng pertahanan mulai dibangun

Di akhir abad ke-18, sebuah pohon American Sycamore atau di Amerika lebih dikenal dengan nama pohon Buttonwood, tumbuh di kaki Wall Street. Pohon tersebut kemudian digunakan oleh para pedagang dan spekulator untuk melakukan perdagangan tidak resmi.

Di tahun 1792, para pedagang yang biasa bertransaksi di bawah pohon Buttonwood tersebut kemudian membuat sebuah perjanjian bernama perjanjian Buttonwood, yang diikuti dengan pembentukan sebuah asosiasi perdagangan. Inilah cikal bakal berdirinya New York Stock Exchange.

Di tahun 1889 Customers’ Afternoon Letter mulai dibangun. Tanpa diduga, surat kabar tersebut terus berkembang, dan jadi salah satu faktor pendukung kesuksesan aktivitas perdagangan di sana. Di tahun 1884, Customers’ Afternoon Letter kemudian berganti menjadi The Wall Street Journal.

Hingga kini, The Wall Street Journal dikenal sebagai surat kabar harian bisnis paling berpengaruh di dunia. Namun sayang, dalam beberapa tahun terakhir popularitasnya mengalami sedikit penurunan, dan kini posisinya digantikan oleh surat kabar USA Today, milik Dow Jones & Company.

Hari Tergelap di Wall Street

Tidak ada kesuksesan tanpa kejatuhan. Itulah pepatah terbaik yang menggambarkan bagaimana perjalanan Wall Street New York. Dalam sejarahnya, tempat ini sempat mengalami kejatuhan, salah satu yang paling diingat dunia adalah peristiwa Black Monday.

19 Oktober 1987, ketika itu Indeks Dow Jones Industrial Average terjun bebas hingga mencapai angka 22.6 persen. Ini merupakan penurunan terbesar dalam sejarah Amerika, bahkan lebih parah dari penurunan crash pasar saham di tahun 1929, sebelum akhirnya terjadinya Great Depression.