Meski popularitasnya tidak seperti saham atau emas, namun belakangan ini banyak orang yang mulai melirik reksa dana sebagai instrumen investasi mereka. Menariknya, banyak diantara mereka yang menjajal reksa dana baru tahu jika investasi ini tergolong aman dan menguntungkan.

Nah buat yang belakangan ini tertarik menyertakan reksa dana ke dalam portofolio investasi kamu, sebaiknya kenali dulu beberapa aturan dasar dari investasi ini.

  1. Ada Banyak Jenis Reksa Dana

Tidak seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana memiliki jenis yang berbeda, dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Contohnya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana indeks dan lainnya.

Selain itu, belakangan ada juga reksa dana syariah yang memang disediakan khusus buat kamu yang nggak mau berurusan dengan bunga. Besaran keuntungannya sendiri tergantung dari produk reksa dana yang dipilih. Hanya saja, jika kamu masih pemula dan belum mau ‘bermain’ dengan resiko, sangat disarankan mengambil produk reksa dana pasar uang atau reksa dana obligasi.

Khusus untuk reksa dana obligasi, disarankan mengambil surat utang pemerintah. Reksa dana jenis ini sangat cocok digunakan untuk keperluan atau rencana keuangan di bawah 3 tahun.

  1. Aman, Tapi Tetap Beresiko

Jika ada yang bilang jika produk reksa dana yang mereka tawarkan dapat mendatangkan keuntungan besar dengan resiko yang sangat kecil, kamu jangan percaya. Bagaimanapun juga, semua instrumen investasi bermain dalam rumus umum high risk high return.

Artinya, semakin besar resiko yang kamu ambil, maka resiko yang harus ditanggung pun akan lebih besar. Dalam kategori reksa dana, saham dan campuran merupakan jenis reksadana paling beresiko, namun dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar.

Namun jika dibandingkan dengan saham, semua jenis reksa dana jelas jauh lebih aman. Namun kembali kepada rumus awal, keuntungan reksa dana juga tidaksebesar saham.

  1. Reksa Dana Butuh Modal Besar

Banyak yang beranggapan jika investasi reksa dana hanya untuk mereka yang punya modal besar, atau para pemain yang ahli dalam berinvestasi. Alhasil, para investor baru yang tertarik bermain reksa dana terbagi dalam dua kelompok, yakni investor nekat dan pesimis.

Bagi investor pesimis, mereka lebih memilih untuk mengurungkan niatnya dan mencari alternatif investasi yang lebih ‘murah’, sementara investor nekat malah memilih untuk menjual aset dan menguras tabungannya demi membeli produk reksa dana.

Ini jelas anggapan keliru, karena sekarang ini investasi reksa dana sangat mudah dan murah. Kamu bahkan bisa mulai mencicipi reksa dana dengan hanya modal ratusan ribu saja.

  1. Hanya Untuk Yang Paham Ekonomi

Banyak yang menganggap jika reksa dana sama dengan bermain saham. Mereka harus mempelajari pergerakan pasar, sensitif dengan iklim investasi, dan butuh perhitungan kompleks yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang paham dengan dunia ekonomi.

Faktanya, investasi reksa dana justru sangat mudah dan cocok buat kamu yang baru belajar investasi. Tugas kamu hanya mempelajari kelebihan dan kekurangan, serta aturan main dari produk reksa dana yang ingin dipilih. Selanjutnya, biar manajer investasi yang mengurusnya.

Bahkan jika dibandingkan dengan emas yang dinilai sebagai instrumen investasi yang paling mudah, reksa dana justru jauh lebih mudah dan lebih menguntungkan.