Siapa sih yang bisa menebak nasib seseorang. Terkadang kita memprediksi orang lain akan sukses dimasa depannya, namun pada akhirnya hal itu tidak terjadi. Namun terkadang orang yang kita anggap biasa saja, tanpa diduga justru bisa berhasil sukses hanya dengan bisnis yang kita anggap biasa.
Hal inilah yang dialami Tonny, seorang pengamen asal Bogor yang kini sukses bisnis gitar dengan omzet ratusan juta. Gimana, keren kan? bagaimana sih rahasia kesuksesan bisnisnya? Kita intip yuk kisah suksesnya berikut ini.
Tonny Mahardika, nama pria asal Bogor ini sebenarnya sama seperti anak muda lainnya yang begitu lulus sekolah langsung bekerja di pabrik.
Profesinya sebagai buruh pabrik tersebut dilakoninya sejak tahun 2004. Namun naas, di tahun 2006 Tonny mengalami kecelakaan kerja yang membuatnya kehilangan 4 ruas jari karena ‘tergigit’ mesin. Saat itu, pihak pabrik memang tidak langsung memberhentikannya.
Dua tahun setelah itu, pabriknya melakukan PHK besar-besaran, dan tanpa diduga Tonny masuk sebagai salah satu karyawan yang masuk dalam program perampingan. Sejak saat itu, Tonny memutuskan untuk jadi pengamen demi menyambung hidup.
Di sela aktivitasnya mengamen, Tonny pun tetap berusaha mencari pekerjaan. Namun dengan kondisi fisiknya yang sudah tidak sempurna, dia pun kesulitan untuk mendapat pekerjaan baru.
Di tahun 2012, Tonny kemudian menjajaki profesi sebagai sales sparepart sepeda motor. Dengan profesi barunya ini, dia terbilang cukup berhasil. Bahkan hanya dalam 4 bulan saja dia berhasil membeli satu unit sepeda motor secara cash.
Namun sepertinya bisnis sparepart sepeda motor bukan ‘jalannya’. Serangan barang impor yang harganya jauh lebih murah membuat bisnisnya terpukul.
Tonny pun terus putar otak hingga akhirnya menemukan ide bisnis gitar. Tentu bukan tanpa alasan, dia sangat paham dengan seluk beluk gitar, sehingga bisa mengetahui mana gitar yang bagus dan tidak. Alhasil, bisnis baru ini pun digeluti dengan hanya modal sekitar 700 ribuan.
Tonny pun mencoba menjual produknya tersebut lewat platform toko online. Tanpa diduga, produknya laris manis. Bahkan menurutnya, dia pernah berhasil mendapatkan omzet hingga 6 jutaan, hingga akhirnya dia berhasil membuka toko musik sendiri bernama Rock Musik Kedoya.
Perjalanan bisnis gitar Tonny tentu tidak mudah. Menurutnya, bisnis barunya ini digeluti secara bertahap, mulai dari menjadi reseller, kemudian naik menjadi agen, hingga akhirnya berhasil jadi distributor. Hingga kini Tonny akhirnya berani memproduksi produk gitarnya sendiri.
Untuk memproduksi gitarnya, Tonny bekerjasama dengan beberapa pengrajin yang ada di daerahnya. Da bertugas mendesain gitar, mulai dari bentuk hingga materialnya.
Hingga kini Tonny sudah punya 23 tipe gitar, mulai dari guitalele, ukulele, guitar jumbo, guitar dame, bass akustik, dan lainnya. Tidak hanya itu, dia pun kini sudah mengajak beberapa musisi untuk bekerja sama membuat gitar signature alias edisi khusus.
Ada beberapa musisi ternama yang sudah berhasil menjalin kerjasama dengannya, mulai dari Toto Tewel, Ale Funky, hingga Tipe X. Yang luar biasa, meski di tengah pandemi, namun omset usahanya masih tetap bertahan di angka 300 juta per bulan.
Dengan keberhasilannya selama ini, Tonny merasa cukup senang. Dia pun mengungkapkan keinginan terbesarnya saat ini, yakni ingin membawa produk gitarnya ke luar negeri, dengan target awal Amerika Serikat, Australia, Thailand, Malaysia, dan China.
Khusus untuk Australia, Tonny mengaku jika mereka sudah menerima sample produk gitarnya. Hanya saja keputusan akhirnya masih menunggu pandemi Covid-19 mereda.
Dari kisah perjalanan Tonny yang berhasil Bisnis Gitar, ada satu pelajaran penting yang bisa kita petik, yakni kesuksesan akan datang kepada mereka yang mau berusaha kesar, menjalankan bisnis sesuai dengan passion dan bidang yang dikuasainya.