Baru-baru ini seorang pemuda asal Kuningan Jawa Barat, bernama Nadiawan Zovival Hizbullah, berhasil mencuri perhatian karena kesuksesannya. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, dia sukses meraup untung ratusan juta dari bisnis jahe merah.

Bergelut di dunia pertanian bukan hal yang baru baginya. Sejak pulang dari Jepang di tahun 2018 silam, Zovi sudah mulai menggeluti bisnis pertanian dengan menanam palawija. Sementara untuk hobinya menanam jahe merah, dia baru melakukannya selama 6 bulan terakhir.

Zovi mengaku menanam jahe merah secara organik, dan saat ini sudah ada perusahaan yang siap menampung jahe merahnya. Dalam 4-5 bulan ke depan, dia akan mendapat panen pertamanya dengan estimasi keuntungan mencapai 225 jutaan. Gimana, menggiurkan bukan?

Nah buat yang ingin mengikuti jejak Zovi dengan menggeluti bisnis jahe merah, kamu bisa mengikuti beberapa trik menanam jahe merah organik berikut ini.

  1. Siapkan Media Tanam

Pertama, siapkan dulu media tanamnya. Caranya, gemburkan tanah, kemudian campurkan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya dengan perbandingan 1:1. Setelah itu, biarkan selama 1 minggu agar proses fermentasi alami berjalan.

Selain di tanah terbuka, kamu pun bisa menanam jahe merah di polybag, atau bisa menggunakan karung, dan lainya. Jangan khawatir, jahe merah termasuk tanaman yang bisa tumbuh dimana saja.

  1. Memilih Bibit Jahe Merah

Untuk mendapatkan bibit jahe merah, kamu bisa datang ke pasar tradisional, kemudian pilih rimpangan yang berukuran besar. Selain itu, pilih jahe merah yang benar-benar tua dengan ciri khas, warnanya terlihat segar, tidak keriput, dan utuh (tidak cacat atau bekas parasit).

Setelah itu, potong-potong dengan ukuran 1 cm, dan siram bibit jahe tersebut dengan air. Biarkan, dan tunggu hingga jahe merah mengeluarkan tunasnya. Jika ditemukan bibit yang busuk, segera buang.

  1. Menanam Jahe Merah

Kita asumsikan sepekan sudah berlalu, dan bibit jahe sudah mengeluarkan tunas. Segera tanam jahe tersebut di media tanam yang sudah disiapkan. Jangan terlalu dalam, cukup kubur bagian jahenya saja, sementara tugasnya dibiarkan saja keluar.

Biasanya tunas akan tumbuh dalam waktu dua minggu, setelah itu kamu bisa memberikan anti jamur (furadan). Perlu diingat, sebaiknya tanam jahe setelah musim hujan.

  1. Pemeliharaan Tanaman Jahe

Pemeliharaan tanaman jahe terbilang sangat mudah, kamu hanya perlu menyiramnya setiap hari dengan menggunakan spray. Hati-hati, jangan terlalu banyak menggunakan air karena bibit jahe sangat rentan busuk. Jika ada tanaman liar, segera cabut agar tidak mengganggu pertumbuhan jahe.

Untuk pemupukan, kamu bisa melakukannya sebulan sekali, dimulai satu bulan setelah jahe merah ditanam. Kamu bisa menggunakan pupuk organik yang sudah difermentasikan.

  1. Proses Panen

Jahe merah umumnya sudah bisa dipanen setelah berusia 10-12 bulan. Caranya mudah, cukup gemburkan tanah, kemudian cabut tanaman jahe merah secara perlahan agar rimpangnya utuh. Setelah itu, bersihkan dari tanah dan pisahkan dari pohonnya.

Setelah panen, biasanya tanah sudah gembur. Kamu tinggal menambahkan pupuk organik saja, dan tinggal kembali ke proses awal. Jangan lupa, pisahkan jahe merah terbaik hasil panen kamu sebagai bibir untuk masa tanam berikutnya.

Keuntuntungan Bisnis jahe merah ini cukup menggiurkan lho, terlebih jika sudah punya mitra bisnis yang siap menampung hasil panen. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?