Sebagai negara bahari, Indonesia diberkati dengan kekayaan laut yang luar biasa. Tidak hanya pesona keindahannya yang dijadikan sebagai penarik wisatawan, kekayaan laut Indonesia pun disempurnakan dengan adanya aneka ragam ikan yang bernilai tinggi.
Sangat pantas jika akhirnya di awal tahun 2021 ini, Indonesia mendapat kabar baik dari sektor perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melaporkan jika total ekspor ikan Indonesia di tahun 2020 kemarin, mencapai angka USD 5,2 miliar atau setara dengan 72,8 triliun.
Menariknya, dari nilai ekspor tersebut, Sevanya USD 4,84 miliar merupakan ekspor ikan konsumsi. Atau jika dicatat dalam jumlah volume mencapai angka 1,26 juta ton. Bagaimana, fantastis bukan?
Memang siapa yang beli? Yup, tahun 2020 merupakan puncak terparah pandemi Covid-19. Ketika itu hampir semua sektor ekonomi terkena dampaknya. Maka sangat luar biasa jika akhirnya sektor perikanan Indonesia justru mencatatkan angka ekspor yang fantastis.
Dalam keterangan, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan jika ekspor ikan tersebut mayoritas dikirim ke lima negara yang sudah cukup lama berlangganan ikan ke Indonesia, diantaranya Jepang, China, Amerika, wilayah ASEAN dan Uni Eropa.
Untuk jenis ikan yang diekspor, Indonesia masih jadi ‘raja tuna’. Selain itu, beberapa komoditas bernilai tinggi lainnya yang menyumbang volume ekspor tertinggi bagi Indonesia adalah, udang, rumput laut, cakalang, cmi, gurita, layur dan kepiting.
Lebih lanjut lagi, Trenggono menjelaskan jika komoditas tersebut akan kembali jadi komoditas utama ekspor Indonesia di tahun 2021 ini. Dengan adanya masa pemulihan pasca pandemi, diharapkan sektor perikanan kembali menyumbang besar bagi pendapatan negara.
Produksi Perikanan Menurun
Meski ekspor ikan mengalami mampu bertahan dari ‘hantaman’ pandemi Covid-19, namun hal ini tidak berlaku bagi produksi perikanan Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Trenggono justru menyebut jika produksi perikanan di tahun 2020 kemarin mengalami penurunan.
Untuk tahun 2020, angka produksi ikan Indonesia hanya mencapai 23,16 juta ton. Volume produksi ini mengalami penurunan sebesar 2,94 persen dibanding tahun 2019.
Penyebab utama penurunan ini akibat dari aktivitas budidaya ikan produktif yang mengalami penurunan hingga 5,34 persen. Namun jumlah itu berhasil diseimbangkan dengan produksi perikanan tangkap yang mengalami peningkatan hingga 2,26 persen
Untuk konsumsi ikan pasar domestik, angka yang diperkirakan mencapai 13 juta ton. Memang ada peningkatan, namun angka tersebut belum mencapai target tahun 2020 yang mencapai 56,39 Kg/kapita, dan meningkat menjadi 62,50 Kg/kapita di tahun 2024.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, 8 persen penduduk Indonesia masih masuk dalam kategori kekurangan gizi, dan beresiko menurunkan kualitas dan produktivitas masyarakat. Hal inilah yang mendorong Kementrian Perikanan menggalakkan program gemar makan ikan.
Hasilnya cukup positif, tahun 2019 angka konsumsi ikan di Indonesia mencapai 55,95 Kg/kapita. Angka tersebut melebihi target tahun 2019 yang mencapai 54,49 Kg/kapita.
Sementara untuk penurunan yang terjadi di tahun 2020, kemungkinan besar hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat yang terhambat akibat pandemi Covid-19. Selain itu, kondisi perekonomian pun sedang sulit, sehingga banyak orang yang lebih memilih sumber protein alternatif.
Untuk tahun 2021, tren konsumsi ikan dan ekspor ikan diharapkan kembali meningkat. Hal ini seiring dengan kondisi ekonomi global yang sudah mulai memasuki masa pemulihan pasca pandemi.