Sebuah riset terbaru menyatakan jika generasi Z akan menjelma jadi generasi yang lebih konsumtif. Ada banyak faktor yang mendorong hal ini, salah satu yang paling dominan adalah, karena faktor gadget dan kebutuhan untuk selalu eksis di dunia maya.

Siapa Yang Termasuk Generasi Z?

Generasi Z merupakan penerus dari generasi Milenial. Mereka lahir di tahun 1996-2000, atau dikenal juga dengan istilah generasi internet. Sejak mereka lahir, dibesarkan hingga tumbuh jadi anak remaja, kehidupan mereka sangat nyaman dengan akses Internet ‘tanpa batas’.

Sejak kecil generasi Z ini sudah terbiasa dengan gadget, bahkan mereka tumbuh ‘diasuh’ oleh gadget. Sosial media, membuat konten Video, hingga Blogging sudah jadi makanan sehari-hari. Tren terbaru selalu mereka lahap, bahkan kemampuan bahasa asing mereka pun berkembang pesat.

Tidak hanya itu, mereka pun sudah sangat terbiasa dengan game online, isu terbaru di berbagai belahan dunia, dan lainnya. Nggak aneh kalau akhirnya mereka ini tumbuh jadi generasi yang melek teknologi.

Jika dimanfaatkan dengan baik, generasi Z ini bisa tumbuh dengan ilmu pengetahuan yang lebih luas ketimbang generasi milenial. Namun sayang, usia mereka yang masih sangat muda membuat gadget hanya digunakan sebagai perangkat hiburan, mereka pun cenderung lebih konsumtif, bahkan hedon.

Kenapa Generasi Z Lebih Konsumtif?

Di usianya yang masih sangat muda, kebutuhan eksis mereka sangat tinggi. Mereka selalu ingin terlihat up to date ketimbang teman lainnya, sehingga semua produk terbaru akan mereka coba. Nggak asyik kalau nongkrong tanpa memamerkan gadget atau barang terbarunya.

Selain itu, ada beberapa faktor penyebab kenapa generasi Z ini cenderung lebih konsumtif ketimbang generasi Millenial atau generasi sebelumnya.

  1. Mereka sangat terpengaruh dengan influencer, sehingga apa yang dilakukan oleh mereka, akan berusaha untuk ditiru, termasuk produk yang mereka gunakan atau promosikan.
  2. Mereka tumbuh besar bersama sosial media, sehingga kehidupan mereka sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di sana.
  3. Mayoritas orang tua (keduanya) generasi Z merupakan orang tua pekerja, sehingga lebih mempercayakan pengasuhan mereka kepada gadget.
  4. Orang tua cenderung tidak bisa berbuat banyak dengan keinginan mereka. Ada rasa malu dan sakit hati saat anak mereka dibully akibat ‘ketinggalan zaman’.
  5. Faktor lingkungan, pola asuh dan tingkat pendidikan punya andil yang sangat besar atas perilaku konsumtif generasi Z.

Selain itu, masih banyak faktor lainnya yang membuat generasi Z dipandang sebagai generasi yang lebih konsumtif. Namun kembali lagi, faktor lingkungan, pola asuh dan sosial media memegang andil yang sangat besar terhadap perilaku mereka.

Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Mengatasinya?

Menjauhkan mereka dari gadget jelas bukan hal yang mudah dilakukan, bahkan cenderung mustahil. Namun bukan berarti tidak bisa, cara yang paling ampuh untuk membentengi mereka dari perilaku konsumtif adalah pola asuh dan ketegasan dari keluarga.

Biasakan mereka berperilaku hemat, serta ajarkan mereka tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Setelah itu, biasakan mereka untuk memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan.

Jangan lupa, orang tua pun harus selalu tahu tentang teknologi terbaru. Hal ini dilakukan untuk memantau aktivitas mereka di dunia maya. Jika menemukan hal-hal yang bersifat negatif, segera arahkan aktivitasnya kepada hal-hal yang bersifat positif.

Jelaskan juga jika apa yang mereka lihat di dunia maya, tidak semanis kenyataannya. Ingat, teknologi hanya bisa memberi manfaat jika digunakan dengan cara yang baik.