Beberapa waktu yang lalu viral video yang memperlihatkan uang tabungan yang disimpan di bawah kasur rusak dimakan rayap. Jumlah uang tabungan dimakan rayap tersebut tidak sedikit lho, 15 juta dan rencananya uang tersebut akan digunakan sebagai biaya renovasi rumah.

Pengunggah video yang diketahui berasal dari Kolaka, Sulawesi Tenggara tersebut menjelaskan jika uang tersebut disimpan selama lebih dari satu tahun.

Kenapa disimpan di bawah kasur? Si pengunggah menjelaskan jika uang tersebut punya tantenya. Rumah tantenya dengan Bank terdekat cukup jauh, sehingga tidak punya pilihan lain selain menyimpan uang tersebut di bawah kasur dengan alat penyimpanan seadanya.

Setelah kejadian ini, si pengunggah menjelaskan jika tantenya langsung menukarkan uang tersebut ke kantor cabang BRI yang ada di Kendari. Dari usahanya tersebut, tantenya hanya bisa mendapatkan uang pengganti (yang bisa ditukar) sebesar  itu, pihak keluarga mendapatkan 900 ribu. 

Menanggapi hal ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengimbau agar kejadian uang tabungan dimakan rayap tersebut dijadikan pelajaran bagi semua agar lebih berhati-hati saat menyimpan uang.

Heru kemudian menghimbau agar masyarakat menabung uang di Bank karena lebih aman. Selain itu, ada banyak jenis produk simpanan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, sehingga tragedi uang tabungan dimakan rayap tidak akan terjadi.

Bagaimana jika akses menuju Bank terlalu jauh? Jika kasusnya seperti orang yang ada di dalam video, maka ada beberapa alternatif yang dipilih. Misalnya, kamu bisa mengumpulkan uang di rumah, kemudian per satu minggu, atau satu bulan sekali menyetorkannya ke Bank.

Cara lainnya, kamu bisa menyimpan uang tersebut dalam bentuk lain yang bisa diuangkan, misalnya logam mulia dan lainnya. Untuk mendapatkan logam mulia, kamu bisa mendatangi kantor pegadaian terdekat. Ini jauh lebih aman dan sehingga kejadian uang tabungan dimakan rayap tidak akan terjadi.

Selain itu, menyimpan uang dalam logam mulia jauh lebih menguntungkan karena produk logam mulia, seperti emas tahan dengan inflasi. Sangat cocok digunakan untuk simpanan jangka panjang, seperti pemilik uang yang dimakan rayap tersebut.

Uang Rusak Bisa Diganti?

Seperti kasus di atas, uang yang rusak sebenarnya bisa diganti di Bank Indonesia sesuai dengan jadwal operasional. Namun tidak semua uang yang rusak bisa diganti, ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi agar uang yang rusak tersebut bisa ditukar dengan yang baru, diantaranya:

  1. Uang tersebut asli dan masih berlaku sebagai alat tukar yang sah. Bentuk kerusakannya sendiri bisa beragam, seperti sobek, atau ada bagian yang hilang seperti kasus dimakan rayap.
  2. Jika ada bagian yang hilang, seperti sobek atau dimakan rayap, maka kehilangan tersebut tidak boleh dari ⅓ bagian dari uang. Jika lebih dari itu, uang sudah tidak bisa ditukar lagi.
  3. Jika terpotong jadi dua bagian, maka harus ada nomor seri yang sama di kedua bagian tersebut.

Jadi jelas ya alasan kenapa uang yang rusak dimakan rayap tersebut hanya bisa kembali sebesar 900 ribu saja, padahal jumlahnya mencapai 15 juta. Karena yang memenuhi syarat penukaran hanya jumlah tersebut, sisanya sudah dalam kondisi rusak parah.

Buat yang mengalami kejadian serupa, kamu bisa menukarkan uang yang rusak tersebut di BI atau bank terdekat yang menerima penukaran uang rusak. Nah biar kejadian uang tabungan dimakan rayap tersebut tidak menimpa kamu, yuk biasakan menabung di bank, atau dalam bentuk logam mulia.