Selama masa pandemi, harga emas terus mengalami peningkatan, bahkan pernah mencapai angka lebih dari 1 juta per gram. Namun di awal tahun 2021, fenomena tersebut mulai terhenti. Justru sebaliknya, aksi jual yang dilakukan para investor membuat harga emas perlahan mulai menurun.
Dalam catatan sebelumnya, di awal tahun 2020, harga emas berada di kisaran 750 ribu per gram. Setelah itu, secara perlahan harga emas mulai naik hingga level 800 ribu per gram, kemudian naik lagi menjadi 900 ribu, dan puncaknya berada di kisaran angka 1 juta per gram.
Tertinggi, harga emas Antam sempat menyentuh harga 1,058 juta per gram di bulan Agustus 2020. Tapi sayang, setelah itu harga mulai menurun hingga akhirnya konsisten di angka 1 juta. Akhir 2020, harga emas kembali mengalami penurunan hingga menyentuh angka 900 ribu per gram.
Memasuki tahun 2021, harga emas sempat mengalami peningkatan setelah varian baru Covid-19 ditemukan di Inggris dan dikabarkan sudah menyebar hingga ke berbagai negara. Namun isu tersebut langsung meredup, digantikan dengan aktivitas vaksinasi yang dilakukan oleh sejumlah negara.
Hal inilah yang kemudian membuat pasar emas kembali lesu dan hingga kini angkanya tidak pernah menyentuh angka 1 juta lagi.
Kenapa Terus Mengalami Penurunan?
Analis PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim As Syuaibi menjelaskan jika harga emas Antam akan sejalan dengan pergerakan harga emas di pasar internasional. Jika harga emas Internasional turun, maka harga emas Antam pun akan mengalami penurunan.
Penurunan ini sendiri disebabkan karena aktivitas vaksinasi yang dilakukan oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini tentu akan menumbuhkan harapan perbaikan perekonomian, sehingga orang-orang pun mulai kembali mengalihkan investasinya ke sektor sebelumnya.
Seperti kita ketahui, ekonomi global sempat ambruk akibat pandemi Covid-19, sejumlah saham terjun bebas, bahkan banyak perusahaan yang terpaksa harus menghentikan aktivitas produksinya.
Namun setelah aksi vaksinasi mulai digeber, bahkan Indonesia menargetkan pemberian vaksin selesai tahun ini, itu artinya kondisi dianggap sudah aman. Alhasil para investor pun kembali bermain aset yang lebih beresiko namun lebih menjanjikan, seperti saham dan lainnya.
Mau tidak mau aksi jual pun tidak dapat dihindari, sehingga harga emas secara berangsur mengalami penurunan. Tentu hal ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga merata di seluruh penjuru dunia.
2021 Jadi Tahun Kelam Untuk Emas?
Melihat fenomena yang terjadi dalam beberapa pekan ke belakang, Ibrahim memprediksi jika harga emas internasional yang sempat menyentuh angka USD 1.900 per troy ons, akan terjun bebas hingga menyentuh angka USD 1.600 per troy ons di tahun ini.
Sebagai catatan, harga emas sebesar USD 1.600 per troy ons ini merupakan harga awal saat pandemi Covid-19 mulai mengganggu perekonomian global. Itu artinya, ada kemungkinan harga emas Antam pun akan kembali menyentuh angka di bawah 800 ribuan per gram.
Kondisi ini sangat mungkin terjadi di kuartal II dan III, ketika program vaksinasi Nasional di Indonesia sudah mulai menunjukkan hasilnya. Tentu ini pun akan diiringi dengan kondisi perekonomian di Indonesia yang akan berangsur pulih.
Dengan melihat fenomena pasar saat ini, Ibrahim menyarankan agar kamu menahan diri. Tidak perlu membeli emas dalam jumlah banyak, mengingat dalam beberapa bulan lagi harga emas masih berpotensi mengalami penurunan.