Beberapa waktu ini, dunia perbankan Indonesia sedang dihebohkan dengan adanya perbankan syariah. PT. Bank Syariah Indonesia Tbk merupakan bank yang bisa dipilih oleh para umat muslim untuk bisa melakukan transaksi keuangan yang lebih halal.
Bahkan, Ketua Jasa Otoritas Keuangan (OJK), yakni Wimbo Santoso meyakini bahwa bank syariah tersebut dapat bersaing dengan bank-bank konvensional lainnya. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pertemuan Wedangan IKA UNS Seri XLIII yang dilakukan secara virtual, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya juga, Bank Syariah Indonesia bisa bersaing dengan beberapa bank konvensional lainnya dari beberapa sisi. Baik dari sisi akses, produk, cakupan hingga kualitas yang dimilikinya. Wimbo juga menyebut bahwa Bank Syariah sendiri merupakan raksasa baru yang hadir dalam dunia perbankan Indonesia.
“Kita tunggu ini akan bangkit, mengutip pernyataan bapak Presiden lahirnya bank syariah ini sebagai lahirnya raksasa baru. Tinggal kita tunggu debutnya ke depan,” jelasnya pada Sabtu (6/2/2021).
Nah, Bank Syariah Indonesia ini ternyata tidak berdiri sendiri. Ia merupakan gabungan dari tiga bank syariah BUMN yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah. Ketiga bank tersebut bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia dan secara resmi dibangun pada tanggal 1 Februari 2021.
Hadirnya bank syariah tersebut merupakan kabar baik bagi masyarakat Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan penduduk dengan jumlah pemeluk agama muslim terbanyak di dunia. Tak heran, jika nantinya perbankan syariah mempunyai ruang yang cukup besar untuk dapat tumbuh di tengah-tengah masyarakat.
Kontraksi kredit perbankan nasional pada tahun 2022 mencapai -2,41%. Sementara itu, pembiayaan dari bank umum syariah bisa tumbuh hingga 9,5% tentunya dengan ketahanan yang cukup memadai. Nah, karena peluang tumbuh tersebutlah yang kemudian melahirkan Bank Syariah Indonesia untuk masyarakat.
Wimboh juga menjelaskan bahwa, “Kredit bank syariah tumbuhnya 9,5%. Ini luar biasa. Ruang untuk tumbuh cukup besar. Oleh karena itu, kita dorong merger beberapa bank termasuk bank syariah milik pemerintah, ini lompatan luar biasa.”
Per Desember 2020 sendiri, total aset yang dimiliki oleh keuangan syariah Indonesia dan belum termasuk aset di dalamnya ialah sebesar Rp 1.802 triliun. Tentunya, jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar.
Dengan memiliki peluang yang cukup besar ini membuat Bank Syariah Indonesia mempunyai PR yang cukup banyak untuk membantu membenahi perekonomian masyarakat. Ketua Jasa Otoritas Keuangan juga mengatakan bahwa berdirinya bank syariah ini diharapkan bisa mendorong usaha kecil yang ada di beberapa daerah.
Tak hanya bisa mewujudkan produk keuangan syariah yang lebih murah serta memiliki jaringan yang lebih luas. Namun, Bank Syariah Indonesia ini juga diharapkan dapat memiliki peran untuk menjadi role model bagi para pelaku bisnis mikro serta pelaku UMKM yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam Index Debut PT BSI, Kamis (4/2/2021) Wimboh mengatakan bahwa, “Peran BSI dan bank syariah lain di seluruh Indonesia ini yaitu ikut menstimulasi bisnis kecil di daerah. Jadi kita harus ikut create bisnis melalui pengembangan UMKM dan usaha mikro di daerah.”
Agar bisa memajukan para pelaku bisnis kecil, Wimboh juga menambahkan bahwa Bank Syariah Indonesia harus bisa melakukan pembinaan kepada mereka yang melakoni bisnis kecil dan pada UMKM supaya memiliki kontribusi terhadap kehidupan ekonomi syariah di masa yang akan datang.
Bahkan, pihaknya sendiri secara tegas akan mendukung Bank Syariah Indonesia supaya bisa mewujudkan hal ini demi perbaikan ekonomi Indonesia setelah pandemi covid-19.
‘Bagaimana mewujudkan mimpi, lahirnya raksasa yang memberikan manfaat terbaik, baik dari kualitas produk, biaya yang murah, jaringan luas dan menjadi role model bagi bank syariah yang lain, ini pekerjaan bersama.” Imbuhnya.
Eksistensi bank syariah memang cukup melejit beberapa waktu terakhir. Tidak sedikit para nasabah bank yang beralih menggunakan bank syariah untuk melakukan berbagai macam transaksi keuangan. Hal ini karena bank syariah menerapkan model transaksi secara hukum ekonomi islam.
Tak hanya itu, bahkan berdirinya Bank Syariah Indonesia di tengah pandemi Covid-19 juga merupakan sebuah momentum yang sangat tepat untuk bisa memanfaatkan berbagai macam peluang yang ada di dalamnya. Yang termasuk peluang di dalamnya ialah teknologi yang bisa digunakan untuk memperbaiki layanan keuangan syariah yang ada.
“Pada hari ini pembukaan bursa tadi, terlihat sangat positif karena memberikan dampak yang baik di bursa Indonesia. Oleh karenanya, nanti fokus (BSI) ialah kepada masyarakat yang notabene banyak di daerah, sehingga bisa menjadi bank yang inklusif di daerah yang membutuhkan (akses perbankan).” Jelas Wimboh.
Tentu saja, dengan lahirnya Bank Syariah Indonesia ini membuat eksistensi dari bank tersebut akan melejit. Ditambah lagi dengan program yang dimiliki oleh BSI yang nantinya akan membina serta membantu pelaku bisnis mikro serta UMKM untuk menjalankan bisnisnya supaya lebih berkualitas. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa BSI bisa bersaing dengan bank-bank konvensional lainnya.